Pelajaran IPA: 6 Hal yang Kemungkinan Terjadi Pada Bumi Apabila Matahari Hilang dari Tata Surya

Kamis, 27 Januari 2022 | 15:41 WIB
Pelajaran IPA: 6 Hal yang Kemungkinan Terjadi Pada Bumi Apabila Matahari Hilang dari Tata Surya
Fenomena aphelion berkaitan dengan posisi benda-benda antariksa terhadap matahari. [ILustrasi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Matahari menjadi pusat tata surya bagi seluruh isi langit, termasuk bumi. Saat musim kemarau, panas matahari yang menyengat akan selalu dihindari oleh banyak orang.

Paparan matahari yang terlalu intens, terutama pada area wajah, juga sering dihindari. Karena kebanyakan orang takut dengan dampak sinar ultraviolet yang bisa mempercepat penuaan kulit.

Matahari sebenarnya salah satu bintang yang paling dekat dengan bumi. Matahari disebut sebagai bintang karena mampu berpijar dan mengeluarkan energi berupa cahaya. Karena energi yang sangat besar itu, matahari juga berperan sebagai pusat dari tata surya, terutama bumi.

Energi panas yang dipancarkan matahari sebenarnya berasal dari inti yang berada di pusatnya. Inti matahari menjadi dapur panas di mana suhunya bisa mencapai 14 juta derajat celcius. Energi panas itu merupakan hasil reaksi dari struktur-struktur kimia yang dinamakan reaksi fusi nuklir.

Baca Juga: 5 Cara Menjemur Bayi yang Aman dan Benar

Ilustrasi matahari terbit. (Shutterstock)
Ilustrasi matahari terbit. (Shutterstock)

Selain memiliki inti (core), matahari juga memiliki 3 lapisan lain. Yakni, lapisan fotosfer, kromosfer dan korona.

Lapisan fotosfer merupakan lapisan yang menyelimuti inti matahari. Ketebalannya sekitar 300 km dengan suhu setinggi 5.500 derajat celcius. Lapisan kedua disebut kromosfer, yaitu gas yang bebas bergerak dengan ketebalan sekitar 2000 km.

Kemudian lapisan terluar yang menyelimuti matahari disebut korona. Tebalnya sekitar 700.000 km dengan suhu setinggi 1 juta derajat celcius.

Lantas bagaimana jika matahari menghilang? Apa kira-kira yang akan terjadi pada bumi?

Dikutip dari Ruang Guru, ini enam hal yang akan terjadi pada bumi jika matahari menghilang.

Baca Juga: Alasan Penting Sunscreen untuk Bayi dan Anak, Ini 3 Manfaat yang Bisa Didapatkan

1. Manusia Baru Sadar Matahari Hilang Setelah 8 Menit

Jika matahari tiba-tiba menghilang di luar angkasa, manusia baru akan menyadarinya 8 menit kemudian. Hal itu terjadi karena jarak dari matahari ke bumi sangat jauh, mencapai 150 juta km. Dengan jarak sejauh itu, sinar matahari perlu mencapai bumi dalam waktu 8 menit.

Sehingga jika tiba-tiba matahari menghilang di luar angkasa, manusia cukup lama untuk menyadarinya.

2. Bumi Selalu Malam

Matahari merupakan sumber cahaya utama bumi. Apabila menghilang, otomatis akan membuat bumi menjadi gelap gulita. Sepanjang hari seolah selalu malam. Sehingga manusia juga tidak lagi bisa membedakan siang dan malam.

3. Suhu Menurun Drastis

Satu minggu kemudian, suhu bumi akan menurun dengan sangat drastis. Misalnya, suhu di Indonesia rata-rata 26-36 derajat celcius akan turun hingga 0 sampai -17 derajat celcius.

4. Tumbuhan dan Hewan Mati

Matahari butuh paparan sinar matahari untuk melakukan fotosintesis. Namun, karena matahari menghilang dan digantikan dengan turunnya salju, seiring waktu tumbuhan pun mulai mati.

Selain itu, para binatang juga mati karena kedinginan, tidak mendapat makanan akibat tumbuhannya mati, bahkan tidak punya stok air untuk minum.

5. Sumber Air Membeku

Satu bulan setelah matahari menghilang, seluruh air di permukaan bumi akan membeku akibat suhu yang terus turun mencapai -100 derajat celcius. Oksigen juga makin menipis, air tidak bisa lagi dikonsumsi, dan pasokan makanan mulai langka.

6. Rotasi Bumi Berantakan

Hilangnya matahari juga berpengaruh terhadap gerakan bumi di luar angkasa. Karena tidak ada lagi energi dari matahari, bumi akan kehilangan orbitnya.

Layaknya bola pingpong yang berhamburan tanpa arah di angkasa, bumi pun tidak dapat menghindari adanya tabrakan dengan planet lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI