Ini Alasan Mengapa Penetrasi Asuransi di Indonesia Masih Rendah

Vania Rossa
Ini Alasan Mengapa Penetrasi Asuransi di Indonesia Masih Rendah
Ilustrasi asuransi (Elements Envato)

Masih ada miskonsepsi di tengah masyarakat yang masih kerap memandang asuransi dekat dengan bencana atau risiko.

Suara.com - Penetrasi asuransi di Indonesia masih cukup rendah. Salah satunya disebabkan adanya miskonsepsi di tengah masyarakat yang masih kerap memandang asuransi dekat dengan bencana atau risiko. Bahkan, tak sedikit yang menganggap asuransi itu rumit dengan proses klaim yang justru merepotkan.

Selain miskonsepsi di atas, penyebab tak langsung lainnya adalah nilai kebersamaan yang masih dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia. Salah satu contohnya, ketika mobil Anda mogok di jalan, alih-alih menelepon asuransi, kebanyakan orang akan menelepon pasangan, saudara, atau teman untuk meminta bantuan.

Tentu saja, semangat kebersamaan ini bukanlah sesuatu yang buruk, karena telah menjadi DNA masyarakat Indonesia sejak lama.

Presiden Direktur Zurich Asuransi Indonesia, Hassan Karim, mengungkapkan, “Zurich memahami bahwa masyarakat Indonesia selalu mengedepankan nilai-nilai guyub dalam kehidupan sehari-hari, terlebih melindungi orang-orang terdekat, mulai dari keluarga, teman, hingga tetangga.”

Oleh karena itu, di tahun 2022 ini, PT Zurich Asuransi Indonesia, Tbk (Zurich) mengawali langkah strategisnya dengan meluncurkan kampanye #BarengJadiLebih yang merefleksikan semangat kebersamaan masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Laba Jasindo Naik 549 Persen, Capai Rp70 Miliar

Melalui semangat kebersamaan tersebut, Zurich pun berupaya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap asuransi.

Menurut Hassan, selama tahun 2021, Zurich telah melakukan riset konsumen di berbagai wilayah di Indonesia, yang mengungkapkan bahwa 71% orang membeli asuransi untuk perlindungan keluarganya. Namun, ketertanggungan mereka akan jaringan lokal sering kali dapat menghalangi mereka untuk mengenali kebutuhan asuransi.

Asuransi didasarkan pada prinsip yang sama ketika dibuat, dimana masyarakat bersama-sama berkontribusi untuk saling membantu pada yang membutuhkan bantuan atau perlindungan.

Melalui #BarengJadiLebih, Zurich ingin menunjukkan asuransi lahir dari kebersamaan untuk mengelola dan menghadapi risiko, dimana bersama-sama kita lebih kuat dan siap. Zurich percaya semangat kebersamaan dan komitmen untuk mendampingi masyarakat di setiap tahap kehidupan, membuat masyarakat bisa merasa lebih nyaman, aman, serta optimis untuk mewujudkan masa depan yang lebih cerah.

Hassan juga menjelaskan bahwa #BarengJadiLebih bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kepercayaan masyarakat terhadap asuransi.

Baca Juga: Askrindo Siapkan Strategi Hadapi Tantangan Industri Asuransi yang Menantang

Riset yang sama menemukan bahwa 45% responden yang tidak memiliki asuransi merasa belum memiliki pengetahuan bagaimana asuransi dapat membantu mereka.