Suara.com - Tampaknya sudah menjadi rahasia umum bahwa produk Tupperware yang memiliki tempat tersendiri bagi ibu-ibu di Indonesia. Bahkan kerap muncul anekdot bahwa anak bisa dicoret dari Kartu Keluarga apabila sampai menghilangkan atau merusak Tupperware milik ibunya.
Namun nyali anak laki-laki dari pemilik akun TikTok @tetty_87 patut diacungi jempol. Sebab ia dengan berani melelehkan piring Tupperware berwarna kuning milik ibundanya.
"Ya ampun,, kelakuan anak bujang aku.." kata @tetty_87, seperti dikutip Suara.com pada Rabu (26/1/2022). Tak main-main, piring tersebut kehilangan sebagian sisinya karena meleleh.
Namun tangisan pemilik akun tidak berhenti sampai di situ. Sebab anak laki-lakinya memberi jawaban yang tidak kalah memancing air mata ketika diminta bertanggung jawab atas kerusakan Tupperware yang terjadi.
"Dengan entengnya ngejawab kan cuma piring plastik..," tulis @tetty_87 di kolom caption unggahannya.

Tak disangka, pengalaman sang pemilik konten ternyata juga dirasakan oleh banyak warganet lain. Dikutip dari kolom komentar, terlihat banyak emak-emak yang juga membagikan pengalaman mendapati Tupperware milik mereka rusak, leleh, sampai hilang.
"Samaaaaa kaya anak ku.. taperware pada ilang, rusak, mleyok, yang katanya kan cuma plastik maa ," ujar seorang warganet. "Kalau aku kebanyakan hilang di sekolahan anak gadis,, dan baru kali ini mlenyot dengan anak lanang.. ," sahut pemilik konten.
"Botol ditinggal dikolam pancing sama suami pas ditanya..... (dengan santainya) ahh cuma botol plastik aja," imbuh warganet lain.
Malah ada pula warganet yang mewakili pengalaman mereka sebagai anak yang menghilangkan Tupperware milik ibundanya. "Gua pernah.. jaman sekolah.. dan alhasil sebulan uang jajan dipotong separuh+ omelan seminggu yang ga abis-abis," ungkap warganet.
Baca Juga: Video Mobil Presiden Melipir Isi Bensin Pakai Jerigen Jadi Sorotan, Begini Faktanya
Namun pengalaman melelehkan Tupperware ini sepertinya tak sebanding dengan yang diunggah oleh akun Twitter @tanyakanrl. Pasalnya bukan hanya melelehkan atau menghilangkan, warganet yang mengirimkan cuitan anonim tersebut malah menciptakan kerusakan yang lebih ekstrem.