Meski kucing tidak langsung sakit karena infeksi ini, beberapa kondisi media lain seperti penyakit mulut, gusi, radang mata, sampai jantung, diketahui berkaitan dengan bakteri Bartonella.
Infeksi ini mampu bersarang lebih dari setahun pada tubuh anabul. Jadi, ada kemungkinan kucing Anda akan menularkannya ke kucing lain.
Dermatitis
Saat kutu kucing menggigit, hewan kecil ini akan meninggalkan air liur yang kemudian menempel pada tubuh kucing. Selain memunculkan rasa gatal yang kuat, air liur kutu ini juga dapat menyebabkan iritasi yang kemudian memicu kerontokan bulu kucing di bagian ekor, paha dalam, dan perut.
Anda dapat melihat bekas gigitan ini akan berubah menjadi benjolan kecil kudis di kulit kucing. Penderitaan ini baru akan berakhir ketika kucing Anda sudah terbebas dari kutu.

Anemia
Jika ada banyak kutu yang menggigit kucing peliharaan Anda sekaligus, bukan tidak mungkin mereka akan menderita anemia, khususnya pada anak kucing. Jika sudah parah, kondisi tersebut bahkan dapat mengancam jiwa.
Gejala anemia pada kucing karena gigitan kuku adalah lesu, selaput lendir berwarna pucat, detak jantung cepat, dan kucing terlihat lemah.
Rickettsia atau tifus kucing
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahun, Interaksi Dengan Kucing Ternyata Bisa Membawa Suasana Positif
Kutu mendapat bakteri dari mamalia yang terinfeksi, lalu menularkannya ke kucing melalui gigitan yang terasa gatal. Sialnya lagi, infeksi bakteri ini juga dapat menular ke manusia.