2.000 Hamster Akan Dimusnahkan karena Risiko COVID-19, Bakal Dihalangi Komunitas Pecinta Hewan?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Sabtu, 22 Januari 2022 | 15:15 WIB
2.000 Hamster Akan Dimusnahkan karena Risiko COVID-19, Bakal Dihalangi Komunitas Pecinta Hewan?
Hamster berusia dua tahun diberi pakan oleh pemiliknya Cheung, anggota komunitas hamster online di Hong Kong, pada (19/1/2022). [BERTHA WANG / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Temuan kasus COVID-19 pada hamster yang ada di toko hewan peliharaan memaksa otoritas Hong Kong untuk memusnahkan sekitar 2.000 hamster yang ada.

Namun, upaya ini nampaknya akan dihalangi oleh komunitas pecinta hewan setempat, setelah muncul selebaran untuk mengadopsi hamster-hamster tersebut.

Awal pekan ini, otoritas memerintahkan pemusnahan sekitar 2.000 hamster dari puluhan toko hewan peliharaan setelah melacak wabah virus corona ke seorang pekerja di sebuah toko hewan peliharaan, di mana 11 hamster kemudian dinyatakan positif COVID-19.

Ribuan orang telah menawarkan untuk mengadopsi hamster yang tidak diinginkan di tengah protes publik terhadap pemerintah dan penasihat pandemi.

Baca Juga: Varian Delta Masih Cukup Mendominasi Kasus COVID-19 di Beberapa Daerah, Kemenkes Minta Faskes Lakukan Ini

Orang-orang berdiri di bawah spanduk toko hewan peliharaan di mana seorang karyawan dan pelanggan kemudian dinyatakan positif COVID-19 setelah menangani hamster, di Causeway Bay, Hong Kong, pada (18/1/2022). [BERTHA WANG / AFP]
Orang-orang berdiri di bawah spanduk toko hewan peliharaan di mana seorang karyawan dan pelanggan kemudian dinyatakan positif COVID-19 setelah menangani hamster, di Causeway Bay, Hong Kong, pada (18/1/2022). [BERTHA WANG / AFP]

Departemen Pertanian, Perikanan dan Konservasi (AFCD) mengatakan segala upaya untuk mencoba menyelamatkan hamster akan ditindak, meski harus menempuh jalur hukum.

"Jika orang yang bersangkutan terus melakukannya, atau batal mengembalikan hamster yang diambil, AFCD akan menangani dan menyerahkan urusan kepada polisi," kata departemen yang juga menyarankan orang-orang untuk tidak mencium hewan peliharaannya.

Pemerintah mengatakan hewan-hewan itu dikirim secara manusiawi dan meminta semua sektor masyarakat untuk bersatu memerangi penyebaran virus corona.

Di seluruh dunia, telah muncul kasus virus corona pada berbagai hewan termasuk anjing dan kucing, meskipun para ilmuwan mengatakan tidak ada bukti bahwa hewan punya peran utama dalam penularan virus corona pada manusia.

Pemerintah Hong Kong mengatakan mereka tidak mau mengambil risiko.

Baca Juga: Temuan Baru, Varian Omicron Bisa Lindungi Diri dari Varian Delta

Tidak seperti kota-kota lain, Hong Kong mempertahankan strategi "zero COVID" yang fokus kepada mengeliminasi penyakit, di mana sekolah dan gym ditutup, restoran tutup pukul 6 petang dan perjalanan udara dibatasi atau ditutup.

Hong Kong juga sudah memeriksa kelinci dan chinchilla tapi hanya hamster yang positif COVID-19. Hewan-hewan itu diimpor dari Belanda. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI