Suara.com - Sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, Indonesia memiliki peluang menjadi pemasok produk makanan dan minuman halal ke negara-negara di dunia.
Inilah yang mendorong Jepang berencana melakukan kerja sama dengan Indonesia, terkait pariwisata halal yang semakin populer di Negeri Matahari Terbit.
Jelang Expo 2025 Osaka, Konsulat Jenderal RI di Osaka mendorong promosi produk dan wisata halal Indonesia di Jepang.
Indonesia dapat mengambil peluang untuk meningkatkan ekspor produk halal, khususnya makanan dan minuman ke Jepang yang saat ini sedang mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Expo 2025 Osaka/Kansai.
Baca Juga: Kemenag Turunkan Biaya Sertifikasi Halal, Biayanya Tak Sampai Sejuta
"Produk makanan dan minuman halal Indonesia dapat mengisi peluang ini. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menjadikan Indonesia pusat industri halal dunia pada 2024," kata Konsul Jenderal RI Osaka Diana ES Sutikno, mengutip ANTARA.
Dia juga mengatakan bahwa saat ini tren wisata halal semakin digemari seiring dengan makin banyaknya masyarakat Muslim yang berlibur ke luar negeri.
"Penting sekali produk bersertifikasi halal, khususnya produk makanan dan minuman dalam menunjang halal tourism. Apalagi pada 2026, nilai perjalanan wisata Muslim global diperkirakan mencapai 300 miliar dolar AS," ujar Konjen Diana.
Pernyataan tersebut dia sampaikan di hadapan para pelaku bisnis yang tergabung dalam Lake Biwa Convention Street Revitalization Council, dalam lokakarya (workshop) produk halal yang dilaksanakan oleh Otsu Chamber of Commerce and Industry (Otsu CCI) di Shiga pada Kamis (20/1).
Diana menjelaskan tentang karakteristik wisatawan asal Indonesia yang sebagian besar adalah Muslim.
Baca Juga: Biaya Turun, Kemenag Lampung Dorong UMK Buat Sertifikasi Halal
Ia juga mempromosikan beberapa produk halal unggulan Indonesia pada workshop itu, antara lain mie instan, saus sambal, tempe, dan bumbu rendang instan.
Khusus untuk mempromosikan tempe, pengusaha tempe asli Indonesia yang tinggal di Shiga turut hadir membawa produk tempe yang sudah dimasak menjadi hidangan tempe goreng dan tempe orek. Para peserta workshop yang hadir pun dapat mencicipi tempe asli secara langsung.
Pada workshop tersebut juga diputar video singkat mengenai Indonesia dan promosi program "Indonesia Spice Up the World", yang mendapat respons positif dari para peserta.
Selain menjadi narasumber pada Workshop Halal oleh Otsu CCI, Diana juga dijadwalkan untuk bertemu dengan Gubernur Prefektur Shiga, Taizo Mikazuki, untuk membahas upaya peningkatan kerja sama Indonesia dan Prefektur Shiga.
Di Prefektur Shiga terdapat banyak perusahaan Jepang yang telah berinvestasi di Indonesia, antara lain Panasonic, Yanmar, dan Daiki Corp.