Suara.com - Operasi plastik menjadi salah satu cara bagi seseorang untuk mengubah penampilan. Beberapa orang juga memanfaatkan prosedur oplas agar tampil awet muda.
Meski begitu, ada kalanya operasi plastik malah berdampak pada hal-hal yang tak diinginkan. Salah satu contoh adalah masalah yang dialami pensiunan ini.
Melansir Oddity Central, seorang pensiunan bernama Pete Broadhurst memutuskan untuk melakukan operasi plastik pada tahun 2019 silam.
Pete adalah pensiunan berumur 79 tahun. Ia memutuskan melakukan oplas karena sang istri berpisah dengannya setelah mempermasalahkan penampilan Pete.
Baca Juga: Lee Jeong Hoon Tanggapi Soal Operasi Plastik, Pendapatnya Banjir Pro Kontra
Pete lantas melakukan oplas untuk memperbaiki pipi yang bengkak karena prosedur perawatan gigi. Ia juga ingin menghaluskan kerutan di wajah.
Pada akhirnya, pensiunan ini mengeluarkan biaya hingga 11.000 poundsterling atau sekitar Rp215 juta untuk prosedur oplas di leher, mata, dan hidung. Namun, operasi tersebut tidak berjalan lancar.
Setelah prosedur operasi plastik selama 9 jam lamanya, Pete mendapati bahwa ia tidak lagi bisa menutup mata.
"Aku terlihat seperti habis dipukuli. Itu mengerikan, dan aku tidak bisa menutup mataku."
"Aku merasa sakit sepanjang malam dan dalam tidurku. Sehari setelah operasi, aku berharap aku tidak pernah melakukannya," sesal Pete.
Baca Juga: Ini Penjelasan Ilmiah Mengapa Mata Merah dan Berair Saat Mengupas Bawang
Dua minggu setelah operasi plastik, Pete kembali ke rumah sakit untuk mengangkat jahitan. Ia juga melakukan komplain seputar matanya, tapi diberitahu bahwa hal tersebut normal.
Namun, dokter di rumah sakit lain menyadari bahwa mata Pete tidak bisa menutup sempurna. Pada akhirnya, ia pun menjalani oplas lagi selama 4 jam agar bisa menutup mata.
Sayangnya, operasi tersebut tetap gagal. Kini, pensiunan 79 tahun tersebut sudah dua tahun tidak bisa menutup mata.
Karena matanya selalu terbuka, Pete harus meneteskan obat mata sebanyak 8 kali sehari. Ia juga disarankan memakai handuk yang dipanaskan dengan microwave untuk menutupi mata saat tidur.
Meski begitu, hal ini tetap membuat penglihatan Pete memburuk sampai dirinya tak lagi bisa menyetir atau melihat ekspresi wajah orang lain. Rasa percaya diri Pete kini juga menghilang karena operasi plastik yang gagal tersebut.
Pete sendiri tidak bisa memperbaiki kelopak matanya di Inggris. Seluruh klinik dan rumah sakit di Inggris telah menolak melakukan oplas lagi karena takut memperburuk kondisi matanya.
Sebagai gantinya, Pete memutuskan untuk melakukan prosedur operasi plastik di Turki dengan harapan bisa menutup matanya setelah dua tahun.
"Mata kiriku masih terbuka hari ini. Siapa pun yang kau percayai, bahkan dokter bedah plastik paling ahli, tolong hati-hati karena ini dapat merusak hidupmu," ungkap pensiunan satu ini.