Riset Buktikan Toko Kelontong Online Kian Diminati 3 Kali Lipat di Masa Pandemi

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 19 Januari 2022 | 19:59 WIB
Riset Buktikan Toko Kelontong Online Kian Diminati 3 Kali Lipat di Masa Pandemi
Ilustrasi olshop, online shop, toko online. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di masa pandemi toko kelontong yang bisa beradaptasi jadi versi online atau toko kelontong online terbukti lebih bisa melebarkan sayapnya dan mempertahankan penjualan.

Bahkan kini toko kelontong online menjadi tren dan semakin diminati di dunia digital. Hal ini terbukti dari tingginya pencarian kata kunci produk toko kelontong yang meningkat 337 persen di platform e-commerce, dibanding sebelum pandemi.

Kata kunci itu meliputi, food, minuman, snack, cemilan, dairy product, bumbu hingga makanan jadi di Bukalapak, yang terangkum dalam BukaReview melalui penelitian yang dipublikasi, Selasa (19/1/2022).

Bahkan pembeli yang belanja di toko kelontong online, nilainya meningkat 24 persen dibanding sebelum pandemi.

Baca Juga: Sultan Abis! Refill Kulkas Bak Isi Stok Supermarket, Warganet Malah Ributkan Hal Ini

Kategori makanan jadi dan bumbu dapur, merupakan dua dari empat produk kebutuhan sehari-hari yang penjualannya meningkat selama PPKM Darurat berlaku.

Selain itu, untuk produk bernutrisi yang naik drastis adalah produk olahan susu, buah-buahan, dan madu

Menurut Senior Content Manager, BukaReview Erry Febrian ada beberapa sebab toko kelontong online semakin diminati. Selain karena pilihan produk yang bervariasi dan harga kompetitif, belanjaan juga bisa diantar di hari yang sama.

“Menjadi faktor pendukung belanja kebutuhan dasar secara online. Lebih praktis bagi pembeli sekaligus mengurangi potensi kerumunan,” ujar Erry.

Itulah kenapa, toko kelontong online dinilai sebagai solusi ideal untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga di tengah pandemi yang belum usai.

Baca Juga: Jadi Korban Penipuan Online Shop Tas Branded, Meisya Siregar Beberkan Pelakunya

Perlu diketahui, fakta ini didapat melalui riset yang merekam aktivitas belanja selama pandemi di Indonesia 2 Maret 2020 hingga 31 Agustus 2021 dan sebelum pandemi periode 1 September 2018 hingga 1 Maret 2020.

Selain itu, kebijakan PPKM Darurat 3 Juli hingga 23 Agustus 2021, dan sebelum PPKM Darurat pada 4 Mei hingga 2 Juli 2021 juga ikut diperhitungkan pengaruhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI