Suara.com - Kue Keranjang menjadi sajian khas selama imlek. Lantas seperti apa ya asal usul kue keranjang, kenapa ini selalu ada di hari Imlek?
Kue Keranjang terkenal juga disebut juga dengan nama Nian Gao, kadang-kadang disebut dengan kue Tahun Baru Imlek. Kue Keranjang dibuat dari tepung beras ketan dan dikonsumsi bersamaan dengan masakan Cina. Simak asal usul Kue Keranjang berikut ini.
Kue Keranjang juga dikenal dengan sebutan "kue beras". Kue Keranjang sebenarnya dapat dimakan sepanjang tahun, tapi secara tradisional akan sangat populer selama Tahun Baru Cina. Yuk, kita ketahui lebih lengkap asal usul Kue Keranjang ini.
Ciri khas Kue Keranjang
Baca Juga: Kapan Cap Go Meh 2022 Dirayakan? Ini Tanggal Perayaan Lengkap dengan Sejarahnya
Camilan manis lengket bernama Kue Keranjang ini diyakini sebagai persembahan kepada Dewa Dapur, dengan tujuan agar mulutnya akan terjebak dengan kue lengket, sehingga dia tidak bisa menjelek-jelekkan keluarga manusia di depan Kaisar Giok. Selain dimakan saat tahun baru, Kue Keranjang ini juga disajikan selama Festival Duanwu.
Berasal dari China
Kue Keranjang menyebar di negara-negara Asia Tenggara dan Sri Lanka karena pengaruh China yang melakukan perjalanan ke luar negeri. Pembuatan Nian Gao dapat ditelusuri kembali ke dinasti Utara dan Selatan (386-589 AD).
Nian Gao berarti "tahun yang lebih tinggi," menyiratkan harapan diperolehnya kemakmuran dari tahun ke tahun. Asosiasi ini membuat Nian Gao menjadi salah satu hadiah penting selama periode Tahun Baru karena sebagai simbol mendoakan kemakmuran untuk orang yang memberi dan menerima hadiah.
Nian Gao tradisional berbentuk bulat dengan dekorasi karakter dewa simbol untuk kemakmuran di atasnya. Karakter ini sering ditulis dalam naskah tradisional China.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Kue Kering Enak, Bisa Dicoba untuk Rayakan Imlek Tahun Ini
Sejarah Nian Gao sudah ada sejak lebih dari 2000 tahun. Setelah Kalender China didirikan pada Dinasti Zhou (abad ke-11 SM - 256 SM), orang China mulai memiliki konsep "tahun". Sejak saat itu, orang-orang menawarkan Nian Gao atau Kue Keranjang iini sebagai pengorbanan kepada dewa dan leluhur.
Pada Dinasti Tang (618 - 907 AD), Nian Gao menjadi makanan tradisional China yang dimakan selama Festival Musim Semi. Pada Dinasti Qing (1636-1912), Nian Gao berkembang menjadi camilan rakyat umum yang dimakan sepanjang tahun, tetapi masih merupakan suguhan khusus untuk festival.
Jenis-jenis Kue Keranjang
Jenis-jenis Nian Gao atau Kue Keranjang berbeda di setiap daerah asal usulnya. Di China utara, penduduk setempat biasanya makan nian gao putih, sementara di barat laut China, orang makan kuning Nian Gao.
Di daerah barat daya, Nian Gao buatan pabrik adalah makanan penutup yang populer. Kue beras merah, hijau, atau ungu yang terbuat dari pewarna sayuran adalah Kue Keranjang yang umum yang dimakan di China selatan. Kue Keranjang di China Selatan ini biasanya dimakan dengan sayuran dan daging.
Sebagai barang hadiah, Nian Gao dibuat menjadi berbagai bentuk dengan kemasan yang menarik agar sesuai dengan musim perayaan. Desain karakter yang populer umumnya:
- ikan mas yang melambangkan surplus (perdagangan) setiap tahun.
- ingot atau Dewa Kekayaan, sebagai simbol keberuntungan dan harapan baik untuk Tahun Baru.
Tujuan menghadirkan Kue Keranjang di hari imlek
Kue Keranjang memiliki makna berbeda untuk orang tua, kaum muda, dan anak-anak. Perbedaan makna itu adalah seperti ini:
- Bagi orang tua, kehadiran Kue Keranjang atau Nian Gao selama Imlek menunjukkan keinginan untuk umur panjang.
- Bagi kaum muda, kehadiran Kue Keranjang selama Imlek menunjukkan keinginan untuk promosi jabatan dan pendapatan tinggi.
- Untuk anak-anak, kehadiran Kue Keranjang menjadi simbol keinginan untuk tumbuh dewasa.
Warna utama Kue Keranjang
Warna utama Kue Keranjang atau Nian Gao adalah kuning dan putih. Dalam budaya China, kuning melambangkan emas dan putih melambangkan perak. Jadi Nian Gao juga melambangkan Dewa Kekayaan.
Demikian itu asal usul Kue Keranjang atau Nian Gao lengkap dengan arti warna dan jenis-jenisnya.
Kontributor : Mutaya Saroh