Menparekraf Sandiaga Uno Heran, Bali Masih Sepi Turis Asing Meski Sudah Buka Sejak Oktober Tahun Lalu

Senin, 17 Januari 2022 | 16:40 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno Heran, Bali Masih Sepi Turis Asing Meski Sudah Buka Sejak Oktober Tahun Lalu
Sejumlah warga bersembahyang saat Tradisi Perang Air dalam rangkaian Festival Air Suwat di Desa Suwat, Gianyar, Bali, Sabtu (1/1/2022). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkapkan keheranannya terkait pariwisata di Bali.

Ia mengungkapkan bahwa Bali masih sepi dari kunjungan turis asing, meski telah dibuka untuk kunjungan internasional sejak 14 Oktober 2021.

Selain karena imbas kondisi pandemi Covid-19, sepinya kunjungan wisatawan mancanegara juga disebabkan belum tersedianya penerbangan langsung ke Bali.

"Belum ada penerbangan langsung ke Bali, walaupun ada beberapa percobaan penerbangan dari maskapai internasional maupun nasional. Namun belum bisa dilakukan secara rutin," kata Sandi dalam Media Pres Briefing virtual, Senin (17/1/2022).

Baca Juga: Pariwisata Bali Tak Kunjung Pulih, FBB Sebut Sedang Tidak Baik-baik Saja

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Sabtu (15/1/2022). [Foto : Istimewa]
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Sabtu (15/1/2022). [Foto : Istimewa]

Kemenparekraf beserta lintas Kementerian dan Lembaga yang terkait masih melakukan review yang mendalam untuk menentukan ketentuan yang sesuai dengan situasi Pandemi Covid-19.

"Bagaimana wisatawan mancanegara yang bisa masuk ke Indonesia bisa kita pantau dari segi penanganan dan pengendalian Conflid-19, tapi juga memberikan ruang bagi sektor kita untuk bangkit secara ekonomi dan lapangan kerja," imbuh Sandi.

Ia menyampaikan bahwa saat ini pemerintah belum bisa menghapus kebijakan karantina bagi kedatangan pelaku perjalanan internasional. Tetapi, seiring berkembangnya situasi pandemi dan apabila varian omicron mereda, menurut Sandi, bukan tidak mungkin nantinya travel bubble akan dilakukan, seperti yang diterapkan saat pelaksanaan G20 di Indonesia.

"Memangnya mempersulit lalu lintas wisatawan mancanegara masuk. Tapi ini adalah kebijakan terbaik. Kita sekarang me-review bagaimana kedepan seandainya sudah kita lalui fase omicron dan masuk transisi endemik, tentunya penghapusan larangan dan penetapan kriteria WNA yang diperbolehkan masuk ke Indonesia ini akan dievaluasi dan diatur dengan regulasi baru," tuturnya.

Baca Juga: Pemerintah Tambah Kapasitas Penonton MotoGP Mandalika, Warga Lokal Jadi Prioritas Utama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI