“Dia berusaha mengecilkan perbuatannya saat wawancara. Tapi dia akhirnya mengakuinya,” ujar pihak kejaksaan.
“Dia mengaku mantan pacarnya mengganggunya, tapi agar polisi percaya, dia juga mengirim pesan palsu agar laporannya ditanggapi serius.”
Di sisi lain, pengacara mengklaim jika aksi Courtney ini dilakukan karena dirinya mengalami masalah kejiwaan setelah putus cinta.
Namun, wanita ini akhirnya tetap dipenjara 10 bulan dan mendapat 10 tahun larangan untuk mendekati mantan pacarnya lagi.

Sementara, mantan pacar Courtney sendiri mengungkap jika aksi tersebut sudah berdampak buruk bagi kesehatan mentalnya.
“Aku kehilangan berat badan karena hal ini. Ini mengganggu tidurku, aku tidak bisa rileks. Aku menyadari aku kesulitan untuk tidur dan ketika aku bisa tidur, itu segera dirusak,” ungkap Louis.
“Aku mengalami serangan panik. Aku menjadi gelisah dan mudah terkejut, terutama di malam hari, dan jika ada yang mengetuk pintu depan.”
“Di titik terendahku, aku merasa jika hidup sudah tidak layak lagi dan aku lebih baik meninggal dunia,” tambah mantan pacar yang menjadi korban Courtney ini.