Suara.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan bahwa nantinya semua wisatawan yang akan naik ke Candi Borobudur harus mengenakan sandal upanat.
Penggunaan sandal upanat bertujuan untuk menjaga kelestarian dan keutuhan warisan budaya dunia tersebut, dengan cara mengurangi keausan batu candi.
Sandal upanat ini rencananya akan diproduksi oleh pelaku ekonomi kreatif di sekitar kawasan Borobudur, khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang sekaligus untuk membuka peluang usaha sehingga dapat meningkatkan ekonomi maupun kesejahteraan masyarakat.
“Produksi sandal itu diperkirakan membuka sekitar 1.200 lapangan kerja untuk masyarakat setempat,” ujar Sandiaga Uno saat melakukan peninjauan ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (14/1), mengutip keterangan pers tertulis.
Baca Juga: Soroti Pendapatan Fantastis NFT Ghozali Everyday, Sandiaga: Bisa Jadi Lapangan Kerja
Sesuai petunjuk Balai Konservasi Borobudur, Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, candi itu akan menerima kunjungan 4 ribu orang di pelataran dan 1.000 orang yang bisa naik dengan menggunakan sandal upanat di relief nomor 150 Karmawibhangga (pahatan di bagian kaki Candi Borobudur).
Sandal ini wajib digunakan wisatawan agar tak merusak tangga dan struktur bangunan yang ada di candi.
“Konservasi (Candi Borobudur) pasti akan kita prioritaskan dan juga harapannya ini bagian daripada pemenuhan kebutuhan masyarakat karena masyarakat sudah lebih dari dua tahun menghadapi pandemi,” ungkap Sandiaga.
Kepala Balai Konservasi Borobudur Wiwit Kasiyati mengemukakan pengunjung yang menggunakan sandal khusus ke struktur terbatas Candi Borobudur akan dibatasi jumlahnya.
"Masih ada yang harus diselesaikan untuk kita membuka Candi Borobudur untuk bisa naik ke struktur terbatas pengunjungnya," kata Wiwit.
Baca Juga: Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil Jadi Kandidat Capres Favorit di Kalangan Wanita