Sejarah 3 Tragedi Nasional Ancam Keutuhan NKRI: Peristiwa Madiun, DI/TII, hingga G30S PKI

Sabtu, 15 Januari 2022 | 11:20 WIB
Sejarah 3 Tragedi Nasional Ancam Keutuhan NKRI: Peristiwa Madiun, DI/TII, hingga G30S PKI
Cuplikasn Film Pengkhianatan G30S PKI, salah satu tragedi nasional yang mengancam keutuhan NKRI . (Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Seperti penembakan terhadap Kolonel Sutarto pada 2 Juli 1948, penculikan dan pembunuhan terhadap Gubernur Jawa Timur pertama RM. Ario Soerjo yang kebetulan berkunjung ke Ngawi dan kemudian dicegat oleh kelompok Amir pada 10 September 1948.

Kemudian ada juga penculikan dan pembunuhan Dr. Moewardi pada 13 September 1948, yang merupakan tokoh penting dalam peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Puncak pemberontakan tersebut terjadi pada 18 September 1948, saat pemberontak berhasil menguasai kota Madiun dan mengumumkan lahirnya Republik Soviet Indonesia.

Mereka pun menguasai tempat strategis, melakukan sabotase, perusakan pembakaran sarana dan prasarana, serta melakukan pembunuhan terhadap orang-orang yang anti PKI.

Pemerintah menyadari apa yang dilakukan PKI sangat membahayakan negara. Oleh karena itu, dilakukan beberapa cara untuk mengakhiri pemberontakan.

Pertama, Soekarno memperlihatkan pengaruhnya dengan meminta rakyat memilih Soekarno-Hatta atau Muso-Amir.

Kedua, Panglima Besar Sudirman memerintahkan Kolonel Gatot Subroto di Jawa Tengah dan Kolonel Sungkono di Jawa Timur untuk menjalankan operasi penumpasan dibantu para santri.

Pada 30 September 1948, Madiun dapat diduduki lagi oleh RI. Beberapa petinggi PKI melarikan diri ke Tionghoa dan Vietnam seperti D.N Aidit dan Lukman. Muso tertembak dalam pertempuran kecil di Ponorogo. Amir Sjarifuddin ditangkap dan ditembak mati.

2. Pemberontakan DI/TII

Baca Juga: 4 Cara Memperluas Pengetahuan Sejarah, Salah Satunya Melalui Medsos

Gerakan Darul Islam (DI) merupakan gerakan politik yang bertujuan mendirikan Negara Islam Indonesia. Gerakan ini mempunyai pasukan yang disebut Tentara Islam Indonesia (TII), sehingga pemberontakan ini juga dikenal dengan DI/TII.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI