Suara.com - Salah satu bagian tubuh yang kerap menjadi sasaran operasi plastik atau oplas adalah bokong. Terlebih bagi wanita, banyak yang berharap bisa memiliki ukuran bokong besar agar terlihat seksi.
Meski begitu, ada juga yang nekat melakukan cara ekstrem demi mendapatkan bentuk tubuh idaman tersebut. Salah satunya adalah tren kecantikan di Afrika ini.
Melansir World of Buzz, seorang dokter dari Nigeria baru-baru ini mengunggah cuitan soal bahaya memperbesar ukuran bokong dengan menggunakan kaldu.
Bagaimana tidak, tren memasukkan kaldu blok ke dalam anus tersebut rupanya tengah ramai dilakukan di Nigeria.
Baca Juga: 5 Artis Pamer Kerokan di Atas Panggung, Punggung Merah Jadi Tren Baru
Lewat cuitan di akun @firstdoctorr yang viral, dokter ini membagikan bahaya dari tren kecantikan tersebut.
"Berhenti memasukkan kaldu blok ke dalam anus."
"Memasukkan kaldo blok ke dalam anus tidak bisa membuat bokong lebih besar dan bulat serta sangat berbahaya," lanjutnya.
Dokter ini lantas melanjutkan bahwa beberapa orang memasukkan kaldu blok atau mencairkannya lebih dulu dengan air untuk dijadikan enema.
Cairan kaldu blok ini kemudian dimasukkan ke dalam anus dengan harapan dapat memperbesar ukuran bokong.
Baca Juga: Ingin Ikut Tren 'Yang Terdalam' Bawa Es Teh Jumbo, Viral Pria Bersarung Malah Terperosok ke Kolam
"Kebanyakan kaldu blok mengandung garam, gula, merica, cengkeh, bawang, maizena, lesitin kedelai, pewarna karamel, pengawet, minyak kelapa, disodium inosinate, dan MSG," jelasnya.
"Pertama, itu tidak akan bekerja. Garam beryodium, MSG, dan semua bahan di kaldu blok tidak akan memperbesar lemak atau otot di bokong dengan cara apa pun."
"Jadi itu adalah mitos. Berhenti membohongi dirimu sendiri," tambah dokter ini mengingatkan.
Selain itu, akun @firstdoctorr juga menambahkan bahwa konsentrasi garam dalam kaldu blok dapat menyebabkan retakan pada bagian dalam anus.
"Banyak bakteri dapat masuk lewat celah tersebut ke dalam aliran darah dan menyebabkan infeksi."
"Tolong hentikan praktek berbahaya memasukkan bahan masakan seperti Maggi atau garam ke dalam anus untuk alasan apa pun," tutupnya.
Menurut Vice, tren kecantikan ini sendiri rupanya sudah dilakukan wanita di negara seperti Kongo dan Nigeria selama bertahun-tahun.
Pada 2018, sebuah dokumenter yang menceritakan alasan wanita melakukan tren kecantikan tersebut juga sempat beredar.
Hingga kini, cuitan yang dibagikan oleh @firstdoctorr itu sendiri telah mendapat lebih dari 2.000 likes dan sukses mengejutkan banyak warganet.