Suara.com - Belakangan ini, quarter life crisis adalah salah satu bahasan yang jadi perhatian banyak orang. Istilah quarter life crisis tentu tidak asing di telinga, khususnya untuk Anda yang sudah memasuki usia 20 tahun.
Jadi, apa itu quarter life crisis sebenarnya? Lalu, apa saja yang harus kita persiapkan saat menghadapi quarter life crisis?
Pengertian Quarter Life Crisis
Dilansir dari laman 7 summit pathways, quarter life crisis adalah kondisi di mana seseorang menghadapi ketidakpastian, stres, dan pencarian jiwa lebih mendalam yang dialami anak muda saat memasuki babak baru dalam hidupnya.
Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Kesepian yang Disarankan oleh Ahli Kesehatan Mental
Quarter life crisis merupakan krisis yang biasa dirasakan saat memasuki usia 20-an atau 30-an. Untungnya, ada cara tersendiri untuk menangani emosi pada masa-masa yang dipenuhi dengan ketidakpastian ini.
Beberapa Tahapan Quarter Life Crisis:
Merasa terjebak
Fase ini akan membuat seseorang merasa terjebak baik pada pekerjaan, keuangan, maupun hubungan. Anda mungkin akan merasa tidak yakin dengan pilihan yang telah diambil.
Pemisahan
Baca Juga: Menghadapi Fase Dewasa, Apakah Gejala Quarter Life Crisis Termasuk?
Pada saat seperti ini, tidak sedikit dari kita yang memilih untuk menarik diri dari kehidupan, seperti meninggalkan pekerjaan, kehidupan sosial, sampai pasangan. Di saat inilah kita akan melewati masa-masa perpisahan dan kesepian.
Refleksi
Tahap selanjutnya dari quarter life crisis adalah refleksi, pemikiran ulang, dan pencarian jati diri untuk benar-benar menemukan apa yang sebenarnya diinginkan
Pemahaman
Menjelang masa akhir krisis, kebanyakan orang akan muncul dengan pemahaman lebih baik, motivasi yang lebih besar, dan pandangan lebih positif untuk masa depan.
Cara Menghadapi Quarter Life Crisis
Hampir setiap orang akan merasakan fase ini. Itulah mengapa quarter life crisis sebenarnya adalah hal yang wajar. Namun, tentu saja kemampuan seseorang dalam menghadapinya berbeda-beda dan itu menjadi hal yang wajar pula.
Jadi, untuk mengantisipasi kondisi yang tidak diinginkan, seperti depresi, coba lakukan beberapa hal berikut saat menghadapi quarter life crisis.
Jangan membandingkan diri dengan orang lain
Hal ini hanya akan membuang-buang waktu dan membuat pikiran semakin negatif. Dari pada sibuk memikirkan hidup atau prestasi orang lain, lebih baik mencari tahu apa yang sebenarnya kita inginkan dalam hidup.
Cara ini mungkin tidak bisa dilakukan secara instan, namun yang paling penting adalah berusaha melewati setiap hari dengan sebaik-baiknya.
Jangan ragu untuk bertindak
Terlalu ragu mencoba sesuatu yang baru justru akan menambah pikiran. Misalnya, ketika merasa tidak nyaman dengan pekerjaan saat ini. Alih-alih hanya memikirkannya, cobalah selagi masih menjalankan kewajiban, mulai isi waktu luang dengan menambah wawasan, mencari kelas online, atau mengobrol dengan teman yang ada di posisi yang sama.
Temukan teman suportif
Dukungan dari orang-orang sekitar di masa-masa ini sangatlah dibutuhkan. Oleh karenanya, carilah teman yang bisa memahami keadaanmu dan mau memberi dukungan alih-alih menjatuhkan. Selain itu, carilah orang-orang dengan minat yang sama supaya bisa diajak berdiskusi
Cintai diri sendiri
Poin utama dari quarter life crisis adalah kehilangan jati diri dan merasa tidak berharga. Padahal, salah satu kunci untuk mencapai tujuan hidup adalah mencintai diri sendiri dan menganggap keberadaan kita sangat berharga.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri