Suara.com - Banyak orang percaya bahwa bambu runcing merupakan senjata yang dipakai pahlawan Indonesia dalam melawan penjajah. Faktanya, dalam beberapa pertempuran, tentara pro kemerdekaan Indonesia juga sudah mengenal senjata modern.
Khususnya Indonesia melawan tentara AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) dan NICA (Netherland Indies Civil Administration).
Berikut ini perlawanan bersenjata pahlawan Indonesia dalam melawan penjajah, mengutip Ruang Guru, Kamis (13/1/2022).
1. Pertempuran Surabaya
Pertempuran arek-arek Surabaya dengan pihak Sekutu bersama NICA diawali oleh insiden bendera di Hotel Yamato, Surabaya, tanggal 19 September 1945. Salah seorang tentara Belanda menurunkan bendera merah putih lalu menggantinya dengan bendera Belanda.
Hal ini menimbulkan kemarahan rakyat Surabaya. Arek-arek Surabaya menurunkan bendera Belanda dan merobek warna biru agar menjadi warna bendera Indonesia.
Selain peristiwa perobekan bendera, kedatangan pasukan Sekutu ke Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945 yang dipimpin oleh Brigjen A.W.S. Mallaby memicu kemarahan arek-arek Surabaya.
Hal ini terjadi karena tentara Sekutu membebaskan tahanan di penjara di Kalisosok, menduduki Pangkalan Udara Tanjung Perak, dan Gedung Internatio.
Para pemuda pun melawan dan menimbulkan pertempuran bersenjata yang menewaskan Brigjen A.W.S. Mallaby.
Peristiwa ini kemudian membuat hubungan Inggris dan Indonesia merenggang, sehingga Inggris mengeluarkan ultimatum agar para pemuda menyerah paling lambat 10 November 1945 pukul 06.00.
Baca Juga: Senenge Rek, Kota Pahlawan Kini Operasikan Teman Bus Trans Semanggi Suroboyo
Namun, para pemuda Surabaya tetap bertempur membela tanah kelahirannya. Tokoh yang sangat berperan dalam membakar semangat pada pemuda saat itu adalah Bung Tomo.