Suara.com - Dilansir dari laman Positive Action, Rabu (12/1/2022), bullying verbal adalah tindakan berupa penghinaan, ejekan, pemanggilan nama, dan jenis pelecehan verbal lainnya. Saat ini, sering terjadi melalui media sosial juga. Bullying verbal juga tidak terbatas pada anak-anak di sekolah. Orang dewasa sering kali menjadi pelaku bullying karena melakukan intimidasi verbal yang kejam.
Penindasan verbal, terlepas dari usia si penindas dan yang ditindas, dapat dimulai hal remeh – seperti ejekan atau hinaan kecil. Tapi ini bisa dengan cepat meningkat menjadi kekerasan verbal hingga intimidasi fisik yang menyebabkan kerugian serius bagi korbannya. Perlu diwaspadai jika pelaku bullying sering memilih lebih dari satu jenis perilaku intimidasi untuk menargetkan korbannya.
Apa Efek dari Bullying Verbal Pada Korban?
Ada istilah Tongkat dan batu itu dapat mematahkan tulang Anda – dan kata-kata itu tentu saja dapat menyakiti Anda.
Baca Juga: Geger Pria Tewas Tenggelam di Bekas Galian C Cikupa, Diduga Bunuh Diri
Orang yang telah menjadi korban bullying verbal sering kali menemukan citra diri dan harga diri mereka rusak lebih parah daripada patah tulang. Efek bullying verbal dapat mempengaruhi kehidupan seseorang selama bertahun-tahun.
Bullying verbal, dengan hinaan dan ejekan, akan menghilangkan rasa harga diri seorang anak. Mereka kehilangan perasaan berkuasa atas hidup mereka. Mereka mulai mempercayai penghinaan dan melihat diri mereka sebagai sesuatu yang kurang dari siapa mereka sebenarnya.
Ketika intimidasi datang dari dalam keluarga atau lingkaran teman dekat, mereka mungkin merasa seolah-olah tidak ada cara untuk melarikan diri dan tidak ada jalan keluar. Segalanya menjadi gelap dan dunia menjadi tempat yang dingin dan tidak bersahabat yang dipenuhi dengan bahaya dan serangan yang tak henti-hentinya.
Perasaan tidak mampu dan rasa sakit itu sering menyebabkan depresi, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Jika dibiarkan, korban emosional dari bullying verbal bahkan telah menyebabkan upaya bunuh diri, karena korban menyerah begitu saja.
Cara Menghadapi Korban Bullying Verbal
Baca Juga: Pelecehan Seksual di Kampus UNESA, Diduga Libatkan 4 Dosen, Korbannya 9 Mahasiswi
Seseorang korban bullying verbal yang diintimidasi membutuhkan perawatan, kenyamanan, dan dukungan sebanyak yang Anda bisa. Mulailah dengan mengamati dan benar - benar mengamati. Ketika Anda melihat anak yang biasanya aktif dan ceria mulai tumpul dan menjauhkan diri – inilah saatnya untuk mendekati secara personal.
Mulailah dengan mendengarkan. Jika ada tanda-tanda pelecehan di rumah yang menyebabkan masalah, segera bertindak sesuai dan melibatkan pihak berwenang. Jika masalah berasal dari intimidasi di sekolah atau lingkungan pergaulan, tindakan terbaik Anda adalah menawarkan saran dan bantuan dengan segala cara yang Anda bisa. Dorong mereka untuk mengabaikan si penindas. Bantu mereka mendapatkan kembali kekuatan mereka atas si penindas dengan tidak menggunakan kekasaran atau ketakutan.
Beri tahu mereka bahwa ada orang lain yang tepercaya untuk membantu mereka. Terakhir, bantu mereka memahami bahwa dengan berfokus pada hal-hal positif dalam hidup mereka, agar mereka dapat mengalahkan si penindas dan mengabaikannya.
Kontributor : Yulia Kartika Dewi