Ini Jenis Kompetensi yang Paling Dibutuhkan Calon Pekerja di Tahun 2025

Risna Halidi Suara.Com
Rabu, 12 Januari 2022 | 16:53 WIB
Ini Jenis Kompetensi yang Paling Dibutuhkan Calon Pekerja di Tahun 2025
Ilustrasi pekerja (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wawasan teknologi dan keterampilan rekayasa Artificial Intelligence (AI), diprediksi menjadi salah satu kompetensi masa depan yang mutlak harus dikuasai.

Data terbaru dari Kamar Dagang dan Industri (KADIN), hingga tahun 2025, terdapat kebutuhan tenaga kerja sebanyak lebih dari 40 juta orang untuk menempati berbagai posisi dan fungsi pekerjaan masa depan yang sebelumnya tidak ada di masa lalu.

Nah, mayoritas dari posisi dan fungsi pekerjaan tersebut sangat erat berkaitan dengan penguasaan teknologi dan rekayasa Artificial Intelligence atau kecerdasan artifisial.

Pun dengan data terbaru dari McKinsey & Co di mana hingga tahun 2030, akan ada 23 juta posisi pekerjaan yang menghilang karena tergantikan oleh mesin, perangkat lunak, dan otomatisasi.

Baca Juga: Honda Perkenalkan Teknologi Keselamatan Baru, Andalkan Artificial Intelligence

Tapi pada periode yang sama, akan ada 27 juta hingga 46 juta lowongan pekerjaan baru yang tercipta berkat teknologi, otomatisasi, dan AI, di mana 10 juta lowongan di antaranya merupakan jenis pekerjaan yang benar-benar baru.

Ini sebabnya, kebutuhan akan tenaga ahli Teknik Informatika dan praktisi Artificial Intelligence terus meningkat tajam. Terdapat banyak kebutuhan talenta teknologi yang belum dapat dipenuhi oleh sistem pendidikan formal.

Hal ini menyebabkan terjadinya talent shortage atau suatu kondisi di mana permintaan atau kebutuhan talenta teknologi jauh lebih tinggi atau lebih besar daripada suplainya.

Co-Founder & President Commissioner Orbit Future Academy Ilham Akbar Habibie mengatakan, Indonesia membutuhkan peningkatan intensitas dan kualitas transfer pengetahuan yang berfokus pada teknologi di era Industri 4.0.

"Era ini sangat bergantung pada pengelolaan data dan penyelarasannya bersama platform, solusi, atau perangkat lain. Orbit Future Academy didirikan agar Indonesia jangan hanya menjadi pasar bagi produk teknologi saja, melainkan dapat menjadi aktor utama inovasi dan produsen utama solusi teknologi terkini," kata Ilham dikutip dari siaran pers, Rabu (12/1/2022).

Baca Juga: BRIN Dukung ASEAN Bikin Peta Jalan AI

Untuk itu, setelah sukses dengan program bersama Kampus Merdeka gelombang pertama beberapa waktu lalu, Orbit Future Academy kembali meluncurkan program pembelajaran Artificial Intelligence gelombang kedua dengan tema “Orbit Jago AI".

Co-Founder and President Director Orbit Future Academy Sachin V. Gopalan, menggambarkan kemitraan dengan banyak perusahaan teknologi terbaik kelas dunia sebagai salah satu kunci sukses pihaknya menelurkan berbagai program edukatif yang relevan bagi kebutuhan dunia industri, dunia bisnis, dan dunia ketenagakerjaan di masa depan.

Ada dua program Orbit Jago AI terdiri dari dua macam peruntukan yaitu Foundations of AI and Life-skills for Gen Z, dan AI Mastery Program. Foundations of AI and Life-skills for Gen Z merupakan program pembelajaran yang relevan bagi mahasiswa semua jurusan atau program studi dan cocok dipelajari oleh para pencari pekerjaan (peniti karir) atau para pencipta lapangan kerja (pebisnis).

Sedangkan AI Mastery Program merupakan program yang relevan bagi mahasiswa Teknik Informatika yang ingin mempelajari Artificial Intelligence secara lebih teknis, lebih mendalam, dan lebih spesifik.

Kurikulumnya didesain agar para peserta didik dapat menghasilkan proyek-proyek rekayasa Artificial Intelligence yang berdampak besar dan secara nyata memecahkan berbagai masalah di tengah masyarakat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI