Mengenal Atmosfer, Selimut Gas yang Lindungi Bumi dari Kejatuhan Benda Langit

Rabu, 12 Januari 2022 | 13:23 WIB
Mengenal Atmosfer, Selimut Gas yang Lindungi Bumi dari Kejatuhan Benda Langit
Ilustrasi meteor memasuki atmosfer Bumi (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bumi punya lapisan pelindung yang disebut atmosfer. Fungsi atmosfer adalah untuk melindungi bumi dari jatuhan berbagai benda langit serta radiasi dari paparan sinar matahari.

Proses penerimaan panas sinar matahari menjadi aman bagi makhluk hidup di bumi berkat peran dari atmosfer yang menyerap dan memantulkan panas yang dipancarkan matahari.

Sekitar 34 persen panas matahari kembali di pantulkan ke angkasa oleh atmosfer, awan, juga permukaan bumi. Kemudian sekitar 19 persen diserap oleh atmosfer dan awan, selanjutnya sekitar 47 persen sisanya mencapai permukaan bumi.

Atmosfer juga menjadi media cuaca yang bisa memengaruhi hujan, badai, topan, angin, salju, awan, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Jumlah Penumpang Udara Domestik di Bumi Mulawarman November 2021 Meningkat 23,99 Persen

Atmosfer di Bumi. [Arek Socha/Pixabay]
Atmosfer di Bumi. [Arek Socha/Pixabay]

Dikutip dari Ruang Guru, atmosfer merupakan selimut gas yang menyelimuti suatu planet. Ya, beberapa planet lainnya juga memiliki berbagai lapisan atmosfer dan kandungannya berbeda-beda. Atmosfer di bumi terdiri dari lima lapisan, di antaranya:

1. Troposfer
Lapisan troposfer banyak mengandung uap air dan karbon dioksida. Pada lapisan ini manusia masih bisa bernapas dengan bebas. Selain itu, pada lapisan troposfer juga fenomena cuaca dan iklim masih sering terjadi.

Lapisan troposfer terdiri dari planetair, konveksi, dan tropopause yang menjadi pembatas antara troposfer dan stratosfer, pada lapisan ini kegiatan udara secara vertikal berhenti.

2. Stratosfer
Stratosfer merupakan lapisan yang sangat dingin dan menjadi tempat bagi lapisan ozon. Sinar ultraviolet matahari yang berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup dapat terlindungi berkat adanya lapisan stratosfer.

Namun, lapisan ozon bisa mengalami kerusakan apabila manusia terus-menerus melakukan aktivitas dengan menggunakan bahan kimia. Lapisan stratosfer terdiri dari isotherm, panas, dan campuran atas.

Baca Juga: Dua Hari Terakhir, Halmahera Utara Diguncang 61 Kali Gempa Bumi

3. Mesosfer
Lapisan mesosfer terletak tepat di atas lapisan stratosfer pada ketinggian 50-75 km di atas permukaan laut. Pada lapisan ini terjadi penurunan suhu pada setiap bertambahnya ketinggian. Penurunan suhu berkisar 0,4 derajat celcius setiap ketinggiannya bertambah 100 meter.

Suhu tertinggi dari lapisan mesosfer hanya sekitar 10 derajat celcius. Sedangkan puncaknya sekitar -120 derajat celcius. Oleh karena itu, pada lapisan ini sebagian besar meteor akan terbakar dan terurai. Antara lapisan mesosfer dan lapisaan termosfer, dilapisi oleh mesopause yang mempunyai suhu sekitar -100 derajat celcius.

4. Termosfer (Ionosfer)
Pada lapisan ini terjadi proses ionisasi dari partikel-partikel yang dapat memberikan efek perambatan atau refleksi gelombang radio (gelombang panjang dan pendek). Maka dari itu, lapisan termosfer disebut juga lapisan ionosfer.

Lapisan termosfer ada di ketinggian kira-kira 80-375 km. Radiasi sinar X dan sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari, menyebabkan proses terjadinya ionisasi berbagai atom udara.

5. Eksosfer
Pada lapisan eksosfer berbagai atom bergerak secara tidak beraturan dan menjadi lapisan yang paling panas. Selain itu, pada lapisan ini molekul udara bisa meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi. Lapisan ini sangat berbahaya, karena menjadi area hancurnya meteor dan benda-benda luar angkasa yang mengarah ke bumi.

Lapisan eksosfer berada pada ketinggian antara 500-1000 km. Suhunya mencapai 2.200 derajat celcius dan menjadi lapisan terluar dari atmosfer bumi.

Demikian informasi mengenai atmosfer dan jenis-jenis lapisannya. Semoga informasi ini bermanfaat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI