Suara.com - Tanaman hias Syngonium dikenal dengan dedaunannya yang seperti panah, di mana bentuknya dapat berubah bergantung pada pertumbuhan dan perawatannya. Terdapat banyak spesies tanaman tropis ini.
Dilansir dari Plantura Garden, Selasa (11/1/2022), berikut ulasan terkait tanaman hias Syngonium yang tepat sebagai pelengkap ruang hijau Anda beserta cara merawatnya.
Tentang Tanaman Hias Syngonium
Syngonium adalah genus dari keluarga Arum (Aracea) yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Tanaman ini tumbuh terutama di hutan tropis dan subtropis. Syngonium selalu hijau dapat tumbuh hingga 20 meter dan membentuk tunas panjang yang merayap di atas tanah atau memanjat pohon.
Baca Juga: 5 Media Tanam Anggrek Paling Ampuh, Bikin Tanaman Bunga Semakin Subur
Ketika dirawat sebagai tanaman hias, Syngonium dapat tumbuh hingga dua meter panjangnya. Dedaunannya berwarna hijau, kemerahan, putih, atau bahkan beraneka warna, tergantung varietasnya.
Bentuk daun tanaman ini tergantung pada usia pucuk dan varietasnya. Pucuk pada tanaman dewasa membentuk daun dengan bentuk berbeda, bisa berbentuk oval atau elips, panah atau bahkan membelah atau menjorok ke dalam.
Syngonium podophyllum adalah varietas tanaman hias yang paling umum dan juga dikenal sebagai tanaman mata panah. Sebagai tanaman hias, Syngonium biasanya tidak berbunga. Seperti khas keluarga arum, syngonium juga beracun.
Spesies Tanaman Hias Syngonium
Varietas syngonium berbeda dalam hal warna daunnya dan juga karakteristik pertumbuhannya.
Baca Juga: Cara Menanam Kangkung di Polybag dari Bibit sampai Panen, Cocok untuk Pemula
- Syngonium podophyllum 'Albo Variegata': Ini adalah varietas dari spesies Syngonium podophyllum yang berbeda dari spesies aslinya dengan daun warna putih. Nama lainnya adalah "Syngonium variegata" atau "Syngonium albo variegata". Perubahan warna daun bisa mencapai tepat di tengah.
- Syngonium podophyllum 'Arrow' ini dinamai berdasarkan daunnya yang berbentuk panah. Daun hijau memiliki urat putih dan tumbuh di pucuk panjang yang bisa memanjat atau keluar dari keranjang gantung.
- Syngonium podophyllum 'Pixie' juga memiliki daun hijau-putih, tetapi tetap lebih kecil dari spesies aslinya, mencapai ukuran sekitar 30 cm. 'Pixie' bisa tumbuh pendek dan lebat atau memanjat.
- Syngonium podophyllum 'Pink' mengembangkan daun berwarna merah muda. Varietas serupa adalah Syngonium podophyllum 'Pink Splash', yang daunnya tidak sepenuhnya merah muda, tetapi terlihat seperti disiram cat merah muda.
- Syngonium podophyllum 'Trileaf Wonder' memiliki daun hijau tua mengkilap dari Syngonium 'Trileaf wonder' tidak berbentuk panah, tetapi terbagi menjadi tiga bagian, dengan dua daun kecil muncul di kiri dan kanan di pangkal daun dan satu daun besar di tengah.
- Syngonium wendlandii daunnya sedikit lebih memanjang daripada Syngonium podophyllum dan berwarna hijau tua. Vena tengah daun menonjol putih dari sisa daun.
Tips Perawatan Tanaman Hias Syngonium
Syngonium lebih menyukai lokasi yang terang, tetapi tidak terkena sinar matahari langsung. Penting juga untuk memilih lokasi berdasarkan warna daun sesuai varietas dan kebutuhan cahaya.
Varietas syngonium dengan daun berwarna terang atau proporsi warna putih yang tinggi membutuhkan lebih banyak cahaya untuk dapat menciptakan energi melalui fotosintesis. Varietas hijau penuh memiliki lebih banyak klorofil sehingga dapat tumbuh subur di daerah yang kurang terang.
Jaga suhu Syngonium antara 15 dan 20 derajat Celcius dan jangan sampai di bawah 15 derajat Celcius. Alat pemanas apa pun, juga tidak ideal untuk Syngonium.
Dalam kondisi tersebut, pastikan untuk menjaga kelembapan yang cukup tinggi untuk tanaman hias ini. Bahkan pada suhu ideal, semprot tanaman sekitar seminggu sekali dengan air bebas kapur untuk meningkatkan kelembapan dan memastikan pertumbuhan yang indah dan sehat.
Untuk pupuk, disarankan menggunakan pupuk cair tanaman hijau yang sesuai dengan kebutuhan tanaman hias dan mengandung mikroorganisme untuk mendorong pertumbuhan akar tanaman hias syngonium yang sehat. Pupuk dapat Anda berikan setiap tiga minggu sekali dengan takaran sesuai petunjuk kemasan pupuk.
Kontributor : Yulia Kartika Dewi