Mengenal Istilah Financial Suicide dan Faktor Penyebab Gagalnya Resolusi Finansial

Selasa, 11 Januari 2022 | 16:16 WIB
Mengenal Istilah Financial Suicide dan Faktor Penyebab Gagalnya Resolusi Finansial
Ilustrasi menabung (pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Agar bisa lebih berkomitmen dalam resolusi finansial 2022, masyarakat perlu tahu lebih dulu mengenai adanya risiko financial suicide.

Finansial suicide sendiri istilah yang digunakan untuk menggambarkan kejatuhan finansial. Hal ini wajib dihindari dengan cara mengurangi kebiasaan lama dan berkomitmen menentukan pilihan finansial yang sehat.

Agustina Fitria, Financial Planner Head Oneshildt Financial Planning mengatakan, kejatuhan finansial merupakan suatu kondisi di mana seseorang mengalami defisit keuangan secara terus-menerus yang tak kunjung diperbaiki.

"Defisit keuangan ini bisa berasal dari faktor internal, yaitu kebiasaan sehari-hari dan gaya hidup, serta bisa juga berasal dari faktor eksternal seperti bencana atau peristiwa di luar kendali seseorang yang berdampak besar terhadap keuangan,” ujar Agustina, mengutip siaran pers Allianz, Selasa (11/1/2022).

Baca Juga: 4 Hal yang Bisa Kamu Lakukan Saat Tidak Punya Uang, Nomor 4 Harus Dipertimbangkan Matang!

Agustina menambahkan, financial suicide bisa disebabkan faktor internal dan ekstrenal. Faktor internal biasanya berhubungan dengan gaya hidup, memiliki hutang konsumtif, tidak menyusun tujuan keuangan, hingga kebiasaan tidak mencatat pemasukan dan pengeluaran.

Ada juga kebiasaan ‘gali lubang tutup lubang’, hingga tidak mempersiapkan dana pensiun, serta tidak memiliki asuransi.

Padahal menurut Agustina, faktor internal ini bisa diperbaiki dan bisa diantisipasi. Berbeda dengan faktor eksternal yang sulit untuk dicegah, karena datangnya kerap tidak terduga.

Faktor eksternal financial suicide bisa berupa jatuh sakit tutup usia, kebakaran, kecelakaan, dan sebagainya.

Karena datangnya tidak terduga, faktor eksternal financial suicide ini diperlukannya asuransi untuk melindungi diri dan keluarga dengan asuransi sesuai kebutuhan.

Baca Juga: 5 Prinsip Ini Wajib Dimiliki ketika Menjalin Hubungan

Seperti misalnya, asuransi jiwa untuk pencari nafkah, asuransi kesehatan untuk seluruh anggota keluarga, dan asuransi kendaraan untuk mobil, serta asuransi kerugian untuk rumah.

Sebelum memilih asuransi, Agustina mengatakan perlu dipahami bahwa ada konsep transfer risiko (transfer risk) di mana perlindungan diberikan dalam bentuk pengalihan risiko ekonomi dari nasabah atau tertanggung kepada perusahaan asuransi sebagai penanggung risiko.

"Seluruh jenis asuransi, baik kesehatan, jiwa maupun umum, memiliki peran yang sama pentingnya untuk mendukung stabilitas finansial keluarga dan menghindari kejatuhan finansial," timpal Karin Zulkarnaen Chief Marketing Officer Allianz Life Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI