Suara.com - Seorang seniman asal Republik Otonomi Tatarstan Federasi Rusia tuai kontroversi usai gunakan tubuh perempuan telanjang sebagai kuas untuk lukisannya.
Dilansir dari Oddity Central, seniman bernama, Albert Zakirov mulai menggambar dan melukis sejak usia dini dan menghabiskan sebagian besar masa kecilnya untuk mempersiapkan sekolah seni.
Setelah belajar dengan seorang guru yang sangat baik selama beberapa bulan di kelas sepuluh, ia mengambil pengetahuan yang diperlukan untuk diterima di sekolah seni.
Ia diam-diam mempelajari dasar-dasarnya sambil bereksperimen dengan segala macam teknik dan media yang tidak biasa. Dia tidak pernah lulus dari sekolah seni, tetapi di sanalah dia pertama kali menggunakan tubuh perempuan untuk melukis di atas kanvas, dan pengalaman inilah yang menginspirasinya untuk membuat tekniknya sendiri.
“Saya melakukan lukisan tubuh pertama saya dengan seorang perempuan ketika saya masih di perguruan tinggi seni, pada 1980-an,” kata Zakirov kepada SNTAT.

“Kami menyewa kamar dengan kanvas dan cat, lalu kami bermain-main, mengolesi dan melukis sebelum membuang karya seni itu. Pada saat itu metode ini tidak dapat ditunjukkan kepada siapa pun. ”
Pada tahun 2.000, seniman Rusia itu mengingat teknik melukisnya yang tidak biasa dan melukis gambar lain karya seni 3x2 meter menggunakan tubuh dua tubuh perempuan. Dia masih menyimpan karya itu dalam koleksinya, karena ini menandai awal dari metode melukis tubuhnya yang unik.
Dia biasanya memulai dengan mengolesi tubuh kuas manusianya dengan minyak, untuk memudahkan proses pembersihan, kemudian mengolesi berbagai bagian tubuh dengan cat akrilik, mengangkat orang tersebut, dan mengoleskannya ke kanvas.
Zakirov tidak menggunakan model secara eksklusif, terkadang menambahkan sentuhannya sendiri pada karya seni, tetapi ia mengklaim bahwa kuas unik mentransfer semacam energi ke lukisan.
Baca Juga: Seniman di Bali Jual Hasil Karyanya Melalui NFT, Sehari Dapat Rp 2,5 juta
“Ketika saya mengangkat seorang perempuan, energi dipertukarkan selama interaksi dua tubuh,” klaim Zakirov.