Suara.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Menparekraf Sandiaga Uno meminta agar masyarakat Indonesia tidak pergi ke luar negeri jika tidak ada hal yang mendesak.
Imbauan itu keluar karena saat ini, dunia masih waspada terhadap paparan Covid-19 varian omicron yang terbukti lebih cepat menular.
Menparekraf Sandi mengingatkan bagimana lonjakan kasus Covid-19 akibat omicron, pada akhirnya akan berakibat fatal terhadap kondisi pariwisata dan kreatif yang saat ini mulai bangkit.
Data Kementerian Kesehatan hingga 8 Januari, jumlah kasus Covid-19 varian omicron telah mencapai 414 orang. Mayoritas kasus tersebut berasal dari pelaku perjalanan yang datang dari luar negeri.
Baca Juga: Survei Konsumen Bank Indonesia; Konsumen Masih Yakin Ekonomi Masih Terjaga Meski Pandemi
"Kasus omicron akan berdampak untuk parekraf. Ini harus diantisipasi dan mitigasi," kata Menparekraf Sandi dalam Media Briefing di Jakarta, Senin (10/1/2022).
Kasus omicron di Indonesia diperkirakan masih akan melonjak hingga akhir Januari. Meski begitu, Sandi menyampaikan bahwa rencana gelaran parekraf yang akan diselenggarakan tahun ini akan tetap berjalan.
Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya menjaga pelaksanaan protokol kesehatan dan penerapan 3T (testing, tracing, dan treatment) untuk mencegah penularan semakin meluas.
"Kita harus menyiapkan event yang sudah terencanakan dan kita pastikan Indonesia is ready, siap untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan dengan adaptasi prokes," ucapnya.
"Diharapkan akan terjadi kebangkitan ekonomi dan pemulihan di sektor ekonomi dan sektor parekraf dengan mematuhi protokol kesehatan," imbuh Menparekraf Sandi.
Baca Juga: Sandiaga Uno Prediksi Ajang Moto GP Bakal Tarik 100 Ribu Wisatawan Lokal dan Luar Negeri
Ia juga menyampaikan terimakasih terhadap sejumlah publik figur yang menunda rencana perjalanan ke luar negeri untuk antisipasi terjadinya kasus omicron.
"Tokoh-tokoh seperti Helmi Yahya dan tokoh lain membatalkan kunjungannya ke luar negeri karena merebaknya omicron. Kita memberikan arahan yang jelas jika tidak ada keperluan mendesak, berwisata di Indonesia saja menjadi prioritas," tegasnya.