Suara.com - Kebanyakan buah mengandung rasa asam meski hanya terasa sedikit. Sementara kebutuhan rumah tangga, seperti sabun dan produk skincare, terasa pahit ketika tak sengaja terkena mulut.
Penyebab rasa itu akibat adanya senyawa asam dan basa. Dalam ilmu kimia, kandungan jumlah pH dalam suatu benda akan menentukan sifat asam atau basa.
Senyawa asam mengandung ion H+ yang menimbulkan rasa asam. Sementara, senyawa basa mengandung ion OH- yang menyebabkan sabun terasa pahit.
Karena kandungan senyawanya berbeda, asam dan basa juga pun memiliki sifat yang berbeda. Selain berbeda dari rasa, nilai pH yang terkandung sangat jelas perbedaannya.

Asam memiliki pH di bawah 7, sedangkan basa memiliki pH di atas 7. Jika suatu larutan memiliki pH 7 maka larutan tersebut bersifat netral atau tidak bersifat asam maupun basa.
Selain itu, dapat dilihat pula dari indikator asam basa yang biasa digunakan yaitu kertas lakmus. Jika suatu suatu larutan bersifat asam, maka akan mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.
Sebaliknya, jika larutan bersifat basa, maka kertas lakmus yang semula merah berubah menjadi biru. Ciri terakhir, larutan atau senyawa asam bersifat korosif sedangkan basa bersifat kaustik.
Cara Membedakan Asam dan Basa
Dikutip dari Ruang Guru, ada cara lain untuk membedakan senyawa asam dan basa.
Senyawa asam kebanyakan mudah ditemukan pada buah-buahan, seperti jeruk dan lemon. Selain itu, bisa juga ditemukan pada bahan makanan, seperti cuka.
Baca Juga: Bahaya Asam Lambung dan Tips Mencegah Masalah Kesehatan Tersebut
Bahkan, senyawa asam juga banyak digunakan sebagai bahan pengawet makanan, misalnya asam benzoat yang dimanfaatkan sebagai pengawet jus buah dan selai.