Mengenal Senyawa Asam dan Basa: Ciri-ciri, Karakteristik, Hingga Cara Membuatnya

Senin, 10 Januari 2022 | 10:27 WIB
Mengenal Senyawa Asam dan Basa: Ciri-ciri, Karakteristik, Hingga Cara Membuatnya
Ilustrasi laboratorium (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kebanyakan buah mengandung rasa asam meski hanya terasa sedikit. Sementara kebutuhan rumah tangga, seperti sabun dan produk skincare, terasa pahit ketika tak sengaja terkena mulut.

Penyebab rasa itu akibat adanya senyawa asam dan basa. Dalam ilmu kimia, kandungan jumlah pH dalam suatu benda akan menentukan sifat asam atau basa.

Senyawa asam mengandung ion H+ yang menimbulkan rasa asam. Sementara, senyawa basa mengandung ion OH- yang menyebabkan sabun terasa pahit.

Karena kandungan senyawanya berbeda, asam dan basa juga pun memiliki sifat yang berbeda. Selain berbeda dari rasa, nilai pH yang terkandung sangat jelas perbedaannya.

Baca Juga: Bahaya Asam Lambung dan Tips Mencegah Masalah Kesehatan Tersebut

Ilustrasi Buah Vitamin C (Pexels)
Ilustrasi Buah Vitamin C mengandung asam (Pexels)

Asam memiliki pH di bawah 7, sedangkan basa memiliki pH di atas 7. Jika suatu larutan memiliki pH 7 maka larutan tersebut bersifat netral atau tidak bersifat asam maupun basa.

Selain itu, dapat dilihat pula dari indikator asam basa yang biasa digunakan yaitu kertas lakmus. Jika suatu suatu larutan bersifat asam, maka akan mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.

Sebaliknya, jika larutan bersifat basa, maka kertas lakmus yang semula merah berubah menjadi biru. Ciri terakhir, larutan atau senyawa asam bersifat korosif sedangkan basa bersifat kaustik.

Cara Membedakan Asam dan Basa
Dikutip dari Ruang Guru, ada cara lain untuk membedakan senyawa asam dan basa.

Senyawa asam kebanyakan mudah ditemukan pada buah-buahan, seperti jeruk dan lemon. Selain itu, bisa juga ditemukan pada bahan makanan, seperti cuka.

Baca Juga: 5 Makanan Penyubur Kandungan ini Bisa Membantumu Cepat Hamil, Ada Buah dan Ikan

Bahkan, senyawa asam juga banyak digunakan sebagai bahan pengawet makanan, misalnya asam benzoat yang dimanfaatkan sebagai pengawet jus buah dan selai.

Sedangkan senyawa basa, umumnya dapat ditemukan pada benda yang rasanya pahit, seperti obat atau sabun.

Tapi, bukan berarti untuk membedajan senyawa asam atau basa harus selalu mencoba rasanya. Ada cara yang lebih aman untuk membedakannya. Salah satunya dengan menggunakan indikator kertas lakmus atau pH meter.

Selain itu, juga bisa menggunakan bahan-bahan alami yang berwarna cerah sebagai indikator untuk mengidentifikasi asam dan basa.

Misalnya, bunga sepatu dan bunga kana. Ketika bunga sepatu dan bunga kana dimasukan ke dalam larutan asam, maka warna akan berubah menjadi lebih muda dan terang dari warna semula.

Tapi, jika dimasukkan ke dalam larutan basa, maka warna akan berubah menjadi lebih gelap dari warna semula.

Cara Membuat Larutan Asam dan Basa
Larutan asam dan basa dapat diperoleh dengan melarutkan asam atau basa secara langsung ke dalam air. Selain itu, larutan ini juga dapat diperoleh melalui reaksi antara senyawa oksida dengan udara.

Reaksi antara oksida asam dengan udara akan menghasilkan larutan asam, sedangkan reaksi antara oksida basa dengan air akan menghasilkan larutan basa. Larutan basa juga dapat dihasilkan dari reaksi antara logam reaktif dengan udara.

Oksida sendiri merupakan senyawa yang terbentuk antara unsur tertentu dengan oksigen. Oksida asam adalah oksida yang berasal dari unsur nonlogam dengan oksigen, misalnya CO2, SO2, P2O5, Cl2O7 dan sebagainya. Oksida asam akan menghasilkan solusi asam jika bereaksi dengan udara.

Sedangkan, larutan basa dapat dibentuk dengan mereaksikan oksida basa dengan udara. Oksida basa adalah oksida yang berasal dari unsur logam dengan oksigen, misalnya Na2O, CaO, Fe2O3, dan sebagainya.

Tapi, perlu diperhatikan, bahwa di antara senyawa oksida, ada yang disebut oksida indiferen, yaitu oksida yang tidak dapat membentuk asam maupun basa, misalnya CO dan NO.

Selain itu ada juga oksida amfoter. Amfoter artinya dapat bereaksi dengan ion asam (H+) dan ion basa (OH-). Contoh oksida amfoter adalah Al2O3 dan ZnO.

Klasifikasi Asam dan Basa
Asam dan basa terbagi menjadi dua macam, yaitu asam kuat dan basa kuat, serta asam lemah dan basa lemah.

1. Asam Kuat dan Basa Kuat
Asam kuat adalah senyawa asam yang mudah melepaskan ion H+ dalam udara dan mengalami disosiasi total dalam larutannya. Contoh asam kuat yaitu HCl, HNO3, H2SO4, dan HCIO4.

Sedangkan basa kuat adalah senyawa basa yang mudah melepaskan ion OH-dalam udara dan mengalami disosiasi total dalam larutannya. Contoh basa kuat yaitu NaOH, KOH, dan Ba(OH)2.

2. Asam Lemah dan Basa Lemah
Asam lemah adalah senyawa asam yang sulit melepaskan ion H+ dalam air dan mengalami disosiasi sebagian dalam larutannya. Contoh asam lemah yaitu, H3PO4, H2SO3, HNO2, dan CH3COOH.

Basa lemah adalah senyawa basa yang sulit melepaskan ion OH-dalam air dan mengalami disosiasi sebagian dalam larutannya. Contoh basa lemah yaitu, NaHCO3 dan NH4OH.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI