Suara.com - Ada berbagai cara yang bisa ditempuh oleh pasangan yang kesulitan untuk punya anak. Selain metode bayi tabung, ada pula yang memilih memakai ibu pengganti atau ibu surogasi.
Laura McCarthy adalah salah satu wanita yang memutuskan menjadi ibu pengganti. Melansir Daily Star, wanita ini bahkan mengaku 'ketagihan' menjadi ibu surogasi.
Wanita 33 tahun itu sendiri sebenarnya sudah punya 4 anak. Namun, ia juga sudah melahirkan lima bayi untuk membantu pasangan lain.
Laura pertama kali menjadi ibu pengganti sekitar 11 tahun lalu. Saat itu, ia melahirkan bayi perempuan.
Baca Juga: Daftar Dampak Buruk Anak Nonton Konten Spirit Doll atau Boneka Arwah
Terbaru, Laura kembali hamil dan melahirkan bayi kembar sebagai ibu pengganti untuk sebuah keluarga.
Prosedur surogasi sendiri dilakukan dengan cara seperti bayi tabung. Embrio bayi yang berasal dari sel telur dan sel sperma orangtua asli akan dimasukkan ke rahim Laura.
Dengan begitu, secara genetis, anak yang dikandung oleh Laura tidak punya hubungan darah dengannya.
"Aku cinta menjadi ibu, itu adalah pekerjaan terbaik di dunia," ungkap Laura kepada ExaminerLive saat ditanya alasannya menjadi ibu pengganti.
"Aku suka aku bisa membantu seseorang memenuhi mimpi mereka untuk menjadi orangtua."
Baca Juga: 4 Cara Menemukan Bakat Anak, Jangan Diabaikan!
Laura memutuskan untuk menjadi ibu surogasi setelah melihat sebuah program TV. Saat itu, Laura sendiri baru punya dua anak.
"Rasa cinta tanpa syarat yang kurasakan itu, aku berpikir bagaimana beruntungnya aku bisa memilikinya dan berpikir bagaimana jika aku bisa membantu orang lain, kenapa tidak?"
"Aku ingin orang lain bisa merasakan rasa cinta tanpa syarat itu untuk anak mereka sendiri," tambahnya.
Sebelum menjalani prosedur, Laura juga akan berkenalan lebih dulu dengan keluarga yang meminta bantuan.
Sementara, Laura kini berharap ia bisa hamil lagi untuk yang ke-10 kali. Laura ingin membantu seorang pria lajang yang ingin punya anak dengan bantuan donor sel telur.
Di sisi lain, Laura juga mengungkap bahwa ia tahu batasan tubuhnya untuk hamil dan membantu orang lain.
"Aku ingin terus membantu orang-orang untuk memiliki keluarga."
"Jika tubuhku sampai pada tahap di mana aku kesulitan untuk hamil, maka saat itu baru garis batas diperlukan," tambah Laura.