Suara.com - Menjaga lemari pakaian tetap rapi dan bersih sangatlah penting. Dengan begitu, baju yang disimpan juga akan rapi, bebas kusut, dan pastinya mudah dicari ketika dibutuhkan.
Menjaga kerapian lemari pakaian sebenarnya merupakan kebiasaan yang membutuhkan kedisiplinan. Membangun habit ini berarti perlu dilakukan setiap hari secara rutin.
Untuk Anda yang secara sadar ataupun tidak sadar masih memiliki kebiasaan-kebiasaan buruk berikut ini, mulailah untuk mengubah kebiasaan tersebut dan menyadari kemudahan serta kepraktisan yang didapat ketika lemari pakaian berada dalam keadaan bersih dan rapi.
Dekoruma telah mengumpulkan enam kebiasaan buruk yang sering dilakukan seseorang yang membuat lemari pakaian di rumah menjadi berantakan. Jika terus dilakukan, pakaian jadi mudah kusut, kotor, berbau tidak sedap, ataupun susah dicari ketika dibutuhkan.
Baca Juga: Kenali 6 Jenis Serangga Perusak Kain Baju Favorit Anda di Lemari Pakaian
1. Lemari Pakaian yang Terlalu Penuh
Lemari pakaian yang berantakan dimulai dari lemari pakaian yang terlalu penuh. Disebabkan baju yang jumlahnya terlalu banyak dan tidak proporsional dengan ukuran lemari, berbagai jenis pakaian malah menumpuk dan menyesakkan lemari yang kapasitasnya mungkin hanya cukup untuk sejumlah pakaian saja.
Selain memberikan kesan berantakan dan tidak teratur karena sudah tidak ada ruang lagi yang tersisa, lemari pakaian yang melebihi kapasitas juga bisa merepotkan atau berbahaya. Pakaian yang terlalu banyak dan terlalu berat bisa membuat lemari menjadi terlalu berat, bahkan berisiko untuk roboh.
Maka dari itu, pastikan Anda mengetahui seberapa berat beban yang bisa dipikul rak dan laci lemari pakaian. Bila punya koleksi pakaian yang banyak dan berat, sebaiknya pasang lemari lebih dari satu.
2. Jarang Membersihkan dan Mengatur Ulang Lemari Pakaian
Masalah lemari yang terlalu penuh utamanya disebabkan karena kebiasaan yang satu ini. Jarang membersihkan dan mengatur ulang lemari pakaian. Pakaian yang sudah tidak muat, jarang dipakai, atau sudah tidak sesuai dengan gaya pribadi tetap disimpan begitu saja.
Padahal, melakukan decluttering atau menyingkirkan barang-barang yang sudah tidak terpakai penting untuk menciptakan hunian yang rapi. Mulai biasakan untuk membersihkan dan mengatur ulang lemari pakaian secara rutin.
Baca Juga: 5 Alasan Seseorang Memilih untuk Berbohong, Pernah Mengalaminya?
Baju-baju yang sudah tidak muat, jarang dipakai, tidak sesuai dengan selera saat ini, robek, atau rusak sebaiknya dikeluarkan dari lemari dan disingkirkan. Pakaian yang sudah usang bisa dibuang atau difungsikan sebagai kain lap atau kain pel.
Pakaian yang masih layak pakai bisa disumbangkan, dijual kembali, atau diberikan kepada anggota keluarga lain. Dengan begitu, lemari pakaian akan kembali lowong dan mudah diatur.
3. Menarik Pakaian dari Bawah Ketika Mengambil
Kebiasaan sepele yang terkadang tidak disadari, tapi membuat pakaian yang sudah tersusun rapi menjadi berantakan. Menarik baju dari bawah tumpukan pakaian selalu membuat tumpukan pakaian menjadi tidak teratur lagi.
Pakaian menjadi tercecer, terlipat, kusut, dan tumpukannya bisa rubuh dan membuat rak lemari pakaian menjadi berantakan. Sebagai solusi, selalu ambil baju dari atas terlebih dahulu. Pastikan tumpukan pakaian diatur sesuai dengan urutan baju yang akan dipakai pertama selama satu minggu.
Anda juga bisa mengeluarkan baju yang akan dipakai keesokan harinya sebelum tidur supaya tidak perlu terburu-buru dan secara tidak sadar mencari baju yang akan dipakai dengan berantakan.
4. Menumpuk Pakaian yang Tidak Jadi Dipakai Tanpa Dilipat
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, setelah menarik baju sembarangan dan tidak jadi dipakai, baju ditaruh begitu saja di dalam lemari pakaian tanpa dilipat ulang dan disusun ulang. Dibiarkan begitu saja, baju akan menumpuk dan berantakan. Belum lagi kusut dan malah sulit dicari ketika dibutuhkan.
Oleh karena itu, biasakan untuk melipat dan menata kembali baju yang tidak jadi dipakai. Taruh kembali ke tempatnya semula dengan rapi. Ini berlaku juga dengan pakaian yang digantung. Gantung lagi pakaian yang tidak jadi dipakai dan tata dengan rapi.
5. Tidak Mengelompokkan Baju Berdasarkan Kategori
Mencampur kaus dengan kemeja, jaket dan sweater, celana dengan mantel, atau kaus kaki dengan pakaian dalam. Ini akan membuat Anda repot dan susah mencari pakaian yang ingin dipakai kalau tidak disimpan berdasarkan kategori. Maka dari itu, mulailah menyatukan pakaian berdasarkan jenisnya.
Kaus dengan kaus lainnya, kemeja dengan kemeja, pakaian dalam dengan pakaian dalam, dan seterusnya. Barulah kalau Anda punya lemari yang ukurannya cukup besar, banyak rak, dan sekatnya, kategori ini bisa dikembangkan lebih lanjut.
Rak khusus kaus hitam dan putih, gantungan khusus kemeja, laci untuk kaus kaki berwarna monokrom, laci pakaian dalam, dan kategori-kategori lain yang disesuaikan dengan warna, bahan, atau bentuk pakaian yang dimiliki.
6. Gantungan Baju Beda Jenis dan Ukuran
Kondisi ini sebenarnya bukan masalah yang krusial dan lebih berpengaruh pada visual lemari pakaian yang berantakan. Namun, gantungan baju yang berbeda jenis, warna, dan ukuran juga bisa membuat lemari pakaian tampak berantakan. Bahkan, ketika baju sudah tergantung rapi.
Menyamakan semua gantungan baju memang butuh usaha lebih. Namun, bila Anda tipe orang yang peduli dengan detail-detail seperti ini, tidak ada salahnya untuk dilakukan.
Caranya adalah dengan membeli gantungan baju dalam jumlah banyak sekaligus. Misalnya, membeli gantungan baju dari kayu atau gantungan baju berwarna putih semua. Hasilnya, area gantungan baju di lemari pakaian akan lebih enak dilihat dan rapi.
Bukan hanya menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk ini, menjaga kebersihan lemari pakaian juga penting, seperti menaruh kapur barus, rutin membersihkan rak, laci, dan sekat lemari dari debu, dan tentunya melakukan decluttering atau penataan ulang seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Artikel Terkait:
10 Model Lemari Pakaian untuk Variasi Tema Kamarmu
Hal Apa Saja yang Menentukan Harga Lemari Pakaian?
Bagi Pemula, Ikuti 5 Trik Mencuci Pakaian dengan Mudah Ini!
Published by Dekoruma |