Tapi pada 1202 Leonardo dari Pisa ini menerbitkan buku besar 'Liber Abaci', yaitu buku matematika untuk melakukan perhitungan.
Perhitungan ini digunakan untuk para pedagang yang menghitung berdasarkan aritmatika Hindu-Arab untuk melacak keuntungan, kerugian, hingga sisa saldo pinjaman dan sebagainya,
Di dalam buku tersebut, Leonardo menjelaskan dengan perumpamaan kelinci. Misalnya seekor kelinci jantan dan seekor kelinci betina.
Setelah satu bulan, mereka dewasa dan menghasilkan anak dengan kelinci jantan dan betina lainnya. Sebulan kemudian, kelinci-kelinci itu berkembang biak. Setelah satu tahun berapa banyak kelinci yang akan dimiliki?
Lalu rumus yang digunakan bisa menjawab pertanyaan itu, sehingga itulah kenapa disebut dengan deret Fibonacci.
Buku 'Liber Abaci' jadi yang pertama kali memperkenalkan urutan bilangan ini ke dunia Barat.
Deret Fibonacci kini, berkaitan erat dengan rasio emas, bilangan phi, hingga bilangan irasional.
Rasio angka berurutan dalam deret Fibonacci yang semakin mendekati rasio emas, yaitu 1.6180339887498948482...
Baca Juga: Sejarah, Definisi, dan Fungsi Tersembunyi Bilangan Prima dalam Matematika