Jualan Lewat Aplikasi, Pemilik Warung Digital Ini Raih Omset Hingga Rp 90 Juta Per Bulan!

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 06 Januari 2022 | 23:30 WIB
Jualan Lewat Aplikasi, Pemilik Warung Digital Ini Raih Omset Hingga Rp 90 Juta Per Bulan!
Titin Supartini, pemilik Warung Abah, menceritakan alasan toko kelontong miliknya kini berjualan online. (Dok. GrabMart)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Digitalisasi Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah alias UMKM penting dilakukan untuk bisa bersaing saat ini. Warung kelontong sebagai salah satu UMKM tidak boleh ketinggalan zaman.

Inilah yang menjadi alasan Toko kelontong Warung Abah di Surapati, Bandung, memilih untuk berinovasi dan beradaptasi hingga mampu raih omset Rp 90 juta per bulan.

Kini Warung Abah bisa melayani pembeli secara jarak jauh, dengan menjadi warung digital melalui Grab Mart.

Diceritakan Titin Supartini, pemilik Warung Abah yang membuka usaha di rumah berjualan sayur mayur, karena kantin universitas yang dikelolanya bersama suami harus tutup karena terhantam pandemi.

Baca Juga: Lobi-lobi Bobby Nasution Bikin Kantor Pos Medan Jadi Wadah UMKM Medan Naik Kelas

Ilustrasi warung digital. [Abdul Rehman/Pixabay]
Ilustrasi warung digital. [Abdul Rehman/Pixabay]

Akhirnya, sembari menjalani usaha berjualan sayur mayur, Titin tetap menjalani tugasnya sebagai pegawai negeri sipil.

Awalnya ia dan keluarga hanya fokus untuk berjualan secara offline dan melayani tetangga-tetangga di sekitar rumahnya.

“Saya tidak pernah membayangkan akan jualan sayur di aplikasi. Tapi pada saat itu, ada Account Manager dari aplikasi yang menawari saya untuk masuk ke layanan GrabMart yang baru," ungkap Titin melalui siaran pers, Kamis (6/1/2022).

Di bulan pertama, Titin mengaku cukup kesulitan dan kewalahan melayani pembeli offline dan online, bahkan ia sempat ingin berhenti.

"Tapi untung saja saya konsultasi dulu ke tim aplikasi yang menangani warung saya sebelum memutuskan berhenti.” jelas Titin.

Baca Juga: Pembeli Banyak yang Pulang Kampung, Toko Sembako di Kerobokan Berusaha Bertahan

Berkat dukungan konsultasi, Titin akhirnya memberanikan diri untuk memperluas bisnisnya.

Awalnya karena banyak pesanan dari online dan offline, banyak barang-barang di warungnya yang habis dan Titin pun tidak bisa melayani konsumennya dengan maksimal.

Sejak saat itu Titin memperbanyak stok barang yang ia jual, serta ia juga mulai berjualan barang-barang kebutuhan dasar lain seperti beras dan telur.

Alhasil, pendapatan per harinya pun semakin meningkat, bahkan dalam satu bulan ia bisa mendapatkan omzet sebesar 90 juta rupiah, di mana hampir sebagian besar berasal dari aplikasi.

“Semenjak saya fokus jualan online, saya sudah bisa membeli 1 kulkas dan 3 freezer, yang sangat membantu saya untuk terus memperbanyak stok jualan di warung. Saya juga tidak kewalahan lagi untuk melayani pesanan di tempat maupun online karena sejak bergabung dengan aplikasi saya sudah bisa mempekerjakan 2 karyawan untuk membantu di warung,” jelas Titin.

Hal yang paling penting dalam menjalankan bisnis ini bagi Titin selain memastikan kualitas barang-barang yang ia jual tetapi juga kepuasan para konsumen.

Titin juga selalu berusaha untuk berkomunikasi dengan para konsumennya terutama yang membeli lewat aplikasi.

"Biasanya kalau ada barang yang kurang dan harus diganti saya selalu menghubungi konsumen secara langsung dan menjelaskannya sendiri. Dengan adanya komunikasi langsung antara saya dan konsumen, konsumen pun lebih percaya dan kedepannya akan kembali lagi untuk membeli di tempat kami,” tutur Titin.

Tidak hanya melayani pembeli, ia juga kerap menyediakan kudapan bagi para driver yang mengantarkan pesanannya kepada pelanggan.

"Saya juga selalu menyiapkan kopi untuk mereka yang menunggu. Selain itu, setiap Jumat saya juga sering mengadakan undian untuk para mitra yang berhadiah paket sembako,” tutup Titin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI