Suara.com - Resolusi tahun baru jadi salah satu tradisi yang sangat melekat menjelang pergantian tahun. Orang umumnya akan membuat resolusi tahun baru di malam pergantian tahun, atau bahkan jauh hari sebelumnya.
Umumnya resolusi tahun baru diisi dengan harapan positif, seperti hidup lebih sehat, menjadi pribadi yang lebih baik, sukses dalam pekerjaan, melawan rasa malas, hingga resolusi menikah dan memiliki buah hati.
Tapi, bagaimana sejarah resolusi tahun baru tercipta? Siapa yang pertama kali membuat resolusi tahun baru, dan mengapa kini hampir seriap orang merasa wajib untuk membuat resolusi tahun baru setiap kali pergantian tahun?
Mengutip History, Jumat (31/12/2021), tepatnya 4.000 lalu, kaum Babilonia kuno disebut-sebut sebagai orang yang pertama kali membuat resolusi tahun baru.
Baca Juga: 10 Resolusi Sehat untuk Tahun Baru 2022, Mana yang Akan Kamu Lakukan?
Selain itu, mereka jugalah yang disebut-sebut pertama kali merayakan momen pergantian tahun.
Namun yang berbeda, bagi mereka tahun baru bukan dirayakan pada bulan Januari, melainkan di pertengahan Maret, saat proses menanam dan bertani dimulai.
Perayaan ini disebut sebagai Akitu, dilakukan selama 12 hari oleh kaum Babilonia untuk penobatan raja baru, serta menegaskan kembali kesetiaan mereka pada raja yang memerintah.
Selain itu, di momen ini juga mereka membuat janji kepada para dewa untuk membayar utang mereka, dan mengembalikan barang yang mereka pinjam dari alam. Janji-janji inilah yang dianggap sebagai cikal bakal resolusi tahun baru.
Ini karena pada saat itu, adanya pemahaman jika kaum Babilonia menepati janji mereka, para dewa akan memberikan kebaikan di tahun mendatang.
Baca Juga: Catatan Akhir Tahun 2021, Jurnalis Malang Rumuskan Tujuh Resolusi
Nah, menjelang tahun baru kali ini, sudahkah kamu membuat resolusi tahun baru?