Unik! Makan Cabai Diklaim Tingkatkan Rasa Bahagia Seseorang, Begini Kata Penelitian

Arendya Nariswari Suara.Com
Kamis, 30 Desember 2021 | 14:06 WIB
Unik! Makan Cabai Diklaim Tingkatkan Rasa Bahagia Seseorang, Begini Kata Penelitian
Ilustrasi Cabai. (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bukan rahasia lagi rasanya, jika orang Indonesia gemar makan makanan pedas. Tanpa rasa pedas dari cabai hidangan rasanya kurang mantap bagi beberapa orang.

Sebenarnya sumber rasa pedas tak hanya berasal dari cabai, ada paprika, jahe, sampai dengan lada.

Namun, rasa pedas cabai dinilai lebih familiar dijadikan tambahan bumbu berbagai macam masakan di wilayah Asia Tenggara terutama Indonesia.

Dihimpun dari Hops.id---Jaringan Suara.com, Kamis (30/12/2021) senyawa capcaisin inilah yang membuat cabai memiliki cita rasa pedas.

Baca Juga: 3 Resep Jagung Bakar Makin Maknyus untuk Persiapan Malam Tahun Baru

Ilustrasi cabai. (Sumber: Shuttertsock)
Ilustrasi cabai. (Sumber: Shuttertsock)

Menurut konsultan gastroenterologi, Profesor Stuart Bloom dari bagian HCA Healthcare UK di The Wllington Hospital cabe diklaim mampu membantu penurunan berat badan.

Tetapi, penelitian terdahulu mengungkapkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi cabai bisa membuat maag akut bermasalah.

"Bahan capsaicin memang memiliki sedikit efek pada stimulasi aliran darah di usus dan meningkatkan produksi lendir, sehingga bisa menyebabkan diare," jelas Bloom, dilansir dari laman Healthline.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dari sekian banyak makanan pedas, cabailah yang paling berdampak serius dan mengiritasi.

"Ini terkait dengan peningkatan gangguan pencernaan dan perasaan terbakar di perut," katanya.

Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Harga Sejumlah Komoditas Pangan Makin Mahal

Namun, efeknya pada tubuh benar-benar berbeda dari orang ke orang. “Jika kamu memiliki kondisi mendasar seperti gangguan pencernaan, atau kolik, maka makanan pedas dapat memperburuk kondisinya."

Lebih lanjut disebutkan bahwa setiap orang punya reaksi yang berbeda jika mengonsumsi cabai. Ada yang berkeringat hingga terasa sensasi terbakar. "Ini merangsang aliran darah dan menyebabkan semacam reaksi refleks, pori-pori membesar," jelas Bloom.

"Beberapa minyak dalam makanan pedas sebenarnya memiliki efek pada aliran kulit, dan Anda mendapatkan respons berkeringat," lanjutnya.

Meski mengeluarkan sensasi terbakar namun ada alasan mengapa seseorang bisa kecanduan makan makanan pedas.

"Cabe berpotensi melepaskan endorfin (zat yang menimbulkan efek bahagia)," ujarnya.

Hal ini juga mungkin menjelaskan mengapa setiap orang terlalu bernafsu ketika menyantap makanan pedas, meskipun mulut terasa mati rasa.

"Jika terlalu banyak bisa saja mengeluarkan reaksi muntah."

Bloom menemukan ini sebagai bidang penelitian yang sangat menarik, karena buktinya saling bertentangan.

Sebuah sebuah studi China Kadoorie Biobank 2014 menunjukkan makanan pedas dikaitkan dengan penambahan berat badan.

“Tetapi bisa jadi hal itu lantaran makanan yang mereka makan mengandung lemak, sehingga meningkatkan nafsu makan jika dikonsumsi bersama cabe,” tambah Bloom.

Di sisi lain, Bloom menyebutkan penelitian lain yang menunjukkan capsaicin benar-benar dapat meningkatkan pengeluaran kalori dan mengurangi nafsu makan.

"Jadi benar bahwa makanan pedas dapat membantu mengatur nafsu makan, daripada membuat kamu bertambah gemuk.”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI