Jejak Sejarah Masakan Rumahan Sayur Asem, Ternyata Tak Hanya Dikenal dari Betawi

Arendya Nariswari Suara.Com
Rabu, 29 Desember 2021 | 16:20 WIB
Jejak Sejarah Masakan Rumahan Sayur Asem, Ternyata Tak Hanya Dikenal dari Betawi
Ilustrasi emak-emak memasak sayur asem. (Pixabay/@congerdesign)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kuahnya yang segar, dan sayuran bergizinya membuat sayur asem menjadi salah satu masakan rumahan populer.

Umumnya, sayur asem ini paling mantap jika disantap dengan seporsi hangat dan tambahan kerupuk serta lauk pauk.

Cara menyantap sayur asem di beberapa daerah juga beragam. Misal saja di Jawa Timur, sayur asem sendiri dimakan dengan dicampur nasi dan lauk pauk.

Lain halnya dengan di Jawa Barat khususnya Betawi. Sayur asem dimakan secara terpisah dengan nasinya.

Baca Juga: Ketua Bamus Betawi: Haji Lulung Pejuang Warga Betawi

Dihimpun dari laman Hops.id---Jaringan Suara.com, sejarah sayur asem ini pertama kali muncul di daerah Jawa Barat atau Sunda.

Pada saat sebelum Indonesia merdeka, sayur asem merupakan masakan kelas bawah karena yang menikmati hanyalah masyarakat yang sedang kesusahan.

Pada saat Belanda menguras berbagai kekayaan Indonesia, pohon asem tubuh subur di tanah Betawi. Sayur asem muncul atas dasar kondisi yang sulit di Indonesia oleh sebab itu bumbunya hanya menggunakan cabai dan buah asem.

Isi sayur asem pun terdiri dari sayuran yang beraneka ragam dan tidak teratur. Selain bersejarah, sayur asem memiliki peranan yang penting dalam dunia kuliner di Indonesia. Sayur asem merupakan sayur yang menjadi cikal bakal terciptanya sayur lodeh.

Sayur asem memiliki filosofi yang sangat berguna dalam kehidupan kita. Sayur asem menggambarkan keanekaragaman. Hal tersebut dapat dilihat dari isi sayur asem yang beraneka ragam. Meskipun memiliki beraneka ragam isi, rasa sayur asem tetap menyatu sehingga nikmat untuk dimakan.

Baca Juga: Mengenang Tokoh Betawi Haji Lulung, Cerita di Balik Nama Abraham dan Kenangan di Papua

Uniknya, sayur asem juga punya cita rasa berbeda-beda tergantung daerahnya. Bagaimana perbandingannya, dilansir laman endeus TV berikut ini perbedaan sayur asem sebagai masakan. 

1. Sumatera Utara

Sumatra Utara memiliki sayur asam dengan kuah yang lebih keruh, merah, dan berminyak dibandingkan dengan sayur asam Betawi yang berkuah bening.

2. Aceh

Di Aceh, sayur asem dikenal dengan nama sayur asam sunti. Bahan baku untuk membuat sayur sunti cukup berbeda dengan sayur asam yang ada di daerah Pulau Jawa, karena memakai belimbing wuluh dan daun ubi jalar dalam proses pembuatannya.

3. Kalimantan Selatan

Masyarakat Kalimantan Selatan memasak sayur asam memakai terung asam (asam rimbang), kunyit, dan kepala ikan patin.

4. Pulau Jawa

Di Pulau Jawa sayur asam memiliki beraneka ragam jenis. Sayur asam di daerah Jawa Timur cenderung memiliki cita rasa yang pedas. Masyarakat Jawa Timur juga menambahkan kangkung dan timun pada sayur asam.

5. Betawi

Di Betawi sayur asem aslinya menggunakan oncom. Untuk aroma wangi, biasanya dimasukan potongan jengkol hingga petai yang masih di dalam kulit. Selain itu bumbu yang digunakan hanya ditumbuk kasar. Umumnya sayur asem Betawi berkuah agak keruh dan pucat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI