Suara.com - "Terus, kamu bawa dia ke Cappadocia, it's my dream, not her! My dream, mas!" begitu dialog dalam serial Layangan Putus yang dibintangi Putri Marino dan Reza Rahadian yang begitu membekas di telinga banyak orang.
Dalam episode 6 serial yang diadaptasi dari pengalaman pribadi seorang penulis bernama Mommy ASF ini, pemeran utama Kinan akhirnya mengetahui jika sang suami, Aris, mengajak selingkuhannya ke tempat impiannya, Cappadocia, Turki.
Hal ini bahkan membuat Cappadocia, menjadi perbincangan banyak orang. Namun, sebenarnya apa sih keistimewaan kawasan tersebut hingga menjadi tempat impian Kinan?
Dilansir Discover Walks, Cappadocia pernah menjadi distrik kuno di Central Anatolia. Terletak di sepanjang dataran tinggi berbatu di pusat Turki saat ini, tempat ini menyimpan berbagai situs sejarah dan keindahan yang memanjakan mata, yang menjadikan kawasan ini sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Baca Juga: Heboh Layangan Putus, 5 Aplikasi Cegah Pasangan Selingkuh
Lanskap tempat itu memiliki bentangan dramatis batuan vulkanik lunak. Bentuk batuan ini adalah hasil dari erosi angin yang konstan, hingga menghasilkan menara, kerucut, lembah dan gua.
Nah, berikut adalah beberapa tempat yang bisa kamu kunjungi dan tak boleh kamu lewatkan saat berkesempatan menyambangi Cappadocia.
1. Cappadocia Terkenal dengan Formasi Batuannya
Sekitar 60 juta tahun yang lalu, serangkaian letusan gunung berapi mengganggu lanskap Central Anatolia. Hasil letusan gunung berapi ini menyebabkan formasi batuan ajaib. Mereka dikenal sebagai peri Cappadocia atau Kastil Kapas. Erosi angin dan air yang konstan memoles bebatuan hingga melunak.
Batuan ini terbentuk setelah abu tebal memadat menjadi tufa. Mereka berubah menjadi cerobong seperti peri yang tingginya sekitar 130 kaki. Bentuk batuan ini dapat berubah pada abad berikutnya karena angin dan air yang perlahan mengikisnya.
Baca Juga: Cewek Ini Bingung Nonton Layangan Putus Tak Ada Reza Rahadian, Warganet: Salah Server Mbak
2. Ada Kota Bawah Tanah di Cappadocia
Di bawah permukaan cerobong peri, ada kota bawah tanah. Kota ini dihubungkan oleh jaringan terowongan dan digunakan sebagai pemukiman.
Orang-orang Kristen menggunakan kota bawah tanah sebagai tempat perlindungan dari Romawi. Ada sekitar 200 gereja di bawah tanah yang memiliki makna sejarah yang besar.
Pembangun mampu mengukir terowongan karena batu-batu itu dapat ditempa. Banyak kota terbuka untuk pengunjung. Ada juga beberapa gua buatan di Cappadocia yang digali selama periode ketidakstabilan. Mereka berfungsi sebagai tempat persembunyian.
Beberapa bangunan tersebut berada di bawah tanah hingga 8 tingkat jauh ke dalam bumi. Mereka memiliki semua fasilitas yang dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari.
3. Ada Beberapa Gereja dan Biara di Cappadocia
Antara Abad 10 dan 11, Cappadocia menikmati periode kemewahan yang meningkatkan pembangunan gereja batu yang dipahat dan biara-biara.
Sebagian besar gereja didekorasi dengan ornamen mahal. Ada sekitar 600 gereja dan diyakini masih ada lagi yang belum ditemukan. Berjalan melalui gereja, orang dapat mengagumi lukisan dinding yang indah yang mempertahankan warnanya.
4. Cappadocia Memiliki Museum Terbuka
Museum Terbuka Göreme memiliki beberapa kompleks keagamaan paling terkenal di daerah tersebut, yang terdaftar di Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1985 dan merupakan yang pertama di Turki. Ini bersama dengan situs batu lainnya di Cappadocia.
Museum terbuka ini terlihat seperti biara dengan gerejanya sendiri yang berdampingan. Wisatawan yang mengunjungi Cappadocia menjadikan museum ini perhentian pertama mereka.
Bangunan gereja menyajikan contoh unik arsitektur pahatan batu dan lukisan dinding. Gereja-gereja ini berasal dari abad ke 10, 11 dan 12.
5. Pemandangan Terbaik Cappadocia adalah di Balon Udara
Balon udara sangat populer di Cappadocia. Anda bisa naik salah satu balon ini di Göreme. Lebih dari 100 balon udara mengudara setiap pagi.
Mendaki dan bersepeda adalah kegiatan umum yang dicari di Cappadocia untuk menemukan pemandangan yang menakjubkan.
6. Sebuah Desa Kuno di Cappadocia Masih Berpenghuni
Desa Goreme adalah salah satu dari sedikit pemukiman di Cappadocia yang masih ditempati hingga saat ini. Ini juga merupakan area utama bagi wisatawan.
Desa ini dikenal sebagai Avcilar yang berarti pemburu. Itu juga disebut Maccan dan kemudian dikenal sebagai Goreme, nama yang digunakan hingga saat ini.
Goreme berarti orang tidak bisa melihat di sini. Nama itu tiba setelah orang-orang Kristen bersembunyi di gua-gua dari orang-orang Arab selama invasi.
7. Festival Cappadocia
Cappadocia bukan hanya tempat magis untuk lanskapnya, tetapi juga untuk festival musik. Festival termasuk musik oleh seniman lokal dan internasional, serta aneka makanan.
Festival ini berlangsung selama seminggu penuh dengan pertunjukan dari paduan suara dan orkestra. Festival ini diadakan pada bulan Juli di halaman tersembunyi dan gereja tua.
Ada juga festival Balon di bulan Juli yang merayakan tradisi balon udara.