IPS: Mengenal Teori Permintaan dan Penawaran Uang dalam Pelajaran Ekonomi

Rabu, 29 Desember 2021 | 09:49 WIB
IPS: Mengenal Teori Permintaan dan Penawaran Uang dalam Pelajaran Ekonomi
Ilustrasi uang (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Uang jadi benda vital dalam kegiatan ekonomi, digunakan untuk membeli atau membayar jasa yang dibutuhkan. Itulah kenapa ada istilah teori permintaan dan penawaran uang.

Teori ada karena tidak selamanya uang yang beredar di masyarakat adalah hal baik. Ini karena, jumlah uang yang banyak hanya membuat memicu inflasi semakin tinggi.

Teori Permintaan Uang

Mengutip Ruang Guru, Rabu (29/12/201) teori permintaan uang adalah suatu kebutuhan masyarakat akan uang tunai. Sehingga jika masyarakat membutuhkan uang, maka ada permintaan uang.

Baca Juga: Viral Pria Minta Uang Parkir di Sudirman, Klaim Sudah Koordinasi Sama Satpol PP

Ilustrasi uang (unsplash.com/Mufid Majnun)
Ilustrasi uang (unsplash.com/Mufid Majnun)

Berikut ini dua teori permintaan uang yang perlu diketahui.

1. Teori Liquidity Preference Keynes

Menurut Teori Keynes ada tiga motivasi orang memegang uang, yaitu untuk transaksi, berjaga-jaga, dan memperoleh keuntungan.

- Motif Transaksi

Masyarakat memegang uang dengan tujuan untuk mempermudah kegiatan transaksi sehari-hari. Contohnya, kalau kamu ingin membeli pensil di koperasi bayarnya harus dengan uang cash atau transaksi jual beli.

Baca Juga: Istri Dikasih Buket Uang Senilai Rp12 Juta, Warganet Fokus Pada Kurir yang Jujur

- Motif Berjaga-jaga

Berjaga-jaga yang dimaksud adalah untuk persiapan menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan atau yang tidak terduga. Misalnya, sakit atau mengalami kecelakaan kalau tidak punya tabungan.

- Motif Mendapatkan Keuntungan

Nama lain dari motif ini adalah motivasi spekulasi. Sebagai contoh jika membeli emas saat harga emas sedang rendah dan menjualnya kembali saat harga emas tersebut naik.

Disinilah maksud dari sepkulan, selisih harga beli dan jual dapat menghasilkan keuntungan.

2. Teori Kuantitas (Klasik)

Teori klasik ini membahas tentang hubungan antara penawaran dan permintaan, menitikberatkan uang dari sudut pandang kuantitas.

Dalam teori ini ada dua pandangan dari dua tokoh besar yaitu David Ricardo dan Irving Fisher.

Menurut David Ricardo, kuat atau lemahnya nilai uang sangat bergantung pada jumlah uang. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat maka nilai uang akan menurun setengah dari semula.

Sebaliknya, apabila jumlah uang berkurang hingga setengah, maka nilai uang akan naik menjadi dua kali lipat. Hal ini terjadi karena jika jumlah uang naik menjadi dua kali lipat, otomatis nilai uang akan menurun menjadi setengahnya,

Sedangkan menurut Irving Fisher, perubahan atau nilai uang atau tingkat harga merupakan akibat adanya perubahan jumlah uang yang beredar.

Bertambahnya jumlah uang yang beredar dalam masyarakat mengakibatkan turunnya nilai mata uang. Menurunnya nilai mata uang sama artinya dengan naiknya tingkat harga.

Teori Penawaran Uang

Penawaran uang adalah jumlah uang yang ebredar di masyarakat. Adapun teorinya sebagai berikut:

1. Teori Penawaran Uang Tanpa Bank

Teori ini merupakan gambaran dari sistem standar emas, ketika emas menjadi satu-satunya alat pembayaran.

Jumlah uang beredar atau uang yang ditawarkan di masyarakat naik atau turun sesuai dengan tersedianya emas di masyarakat.

2. Teori Penawaran Uang Modern

Dalam sistem standar kertas dengan otoritas moneter yakni Bank Sentral yang memproduksi uang primer. Lembaga keuangan (perbankan) merupakan produsen uang sekunder bagi masyarakat.

Keduanya berhubungan sangat erat karena uang sekunder (uang giral) hanya bisa tumbuh karena ada uang primer.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI