Suara.com - Setiap manusia tentu pernah melakukan kesalahan, dan berbuat maksiat mungkin termasuk salah satunya. Ketika manusia terjebak dalam perbuatan maksiat, adakalanya akan sulit sekali untuk meninggalkannya.
Hal ini diungkap lewat kitab Mawa’izh Al-Usfuriyyah, di mana surga itu dekat dengan hal-hal yang dibenci dan neraka dekat dengan hal-hal yang disukai.
Artinya, untuk melaksanakan sebuah kebaikan, untuk menjalaninya akan sangat sulit dibandingkan melakukan perbuatan maksiat yang kelihatannya nikmat dan hanya sesaat.
Melansir dari NU Online Jabar, Syekh Mutawalli As-Sya’rawi berkata, "Bila melakukan sesuatu yang haram tetapi tidak bisa meninggalkannya, ada baiknya kita baca doa ini."
Baca Juga: Doa Nabi Yunus, Bacalah saat Menghadapi Musibah
Allâhumma ahrimnî ladzdzata ma‘shiyatika, warzuqnî ladzdzata thâ‘atika.
Artinya:
“Ya Allah, luputkan aku dari kelezatan maksiat kepada-Mu, dan berikanlah aku kelezatan untuk taat kepada-Mu.”
Selain Syekh Mutawalli, doa agar lepas dari perbuatan maksiat juga diungkap oleh Al-Syadzii, dalam kitab Al-Mafakhir Al-Aliyyah fi Al-Maatsir Al-Syadziliyah. Berikut bunyi doa tersebut.
A’dzubika min ‘adzbika yawma tab’atsu ‘ibdaka wa ‘adzubika min ‘jilil ‘adzabi wa min s-il hisbi fa innaka lasar’ul ‘iqbi wa innaka laghafrur rohm. Robbi inn dzolamtu nafs dzulman katsron faghfirl wa tub ‘alayya l ilha ill anta subhnaka inn kuntu minadz dzlimn.
Baca Juga: Solusi saat Lupa Bacaan, Ini Pengganti Doa Qunut Shalat Subuh
Artinya:
Aku berlindung kepada-Mu dari azab-Mu pada hari Engkau mengazab hamba-hamba-Mu. Aku berlindung kepada-Mu dari azab yang cepat menimpa dan dari keburukan hitungan amal.