Suara.com - Memberikan penyandang disabilitas kepercayaan diri, bahwa mereka dapat berkontribusi sama seperti masyarakat lainnya di dunia kerja adalah hal yang penting.
Memahami hal tersebut, dalam rangka Hari Disabilitas Internasional yang dicanangkan oleh World Health Organization (WHO), PermataHati bersama mitra strategisnya, Precious One, menyelenggarakan program BANGGA, pendampingan bagi UMKM disabilitas yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.
Bekerja sama dengan Thisable, PermataHati juga menyelenggarakan pelatihan vokasional dan kesiapan kerja bagi lebih dari 30 penyandang disabilitas di area Jakarta.
Richele Maramis, Head of Corporate Affairs PermataBank mengatakan, jika kedua program ini sejalan dengan misi dari PermataBank agar menjadi agen perubahan untuk komunitas penyandang disabilitas dan berkomitmen dalam mendukung mereka agar lebih berdaya, siap bersaing, dan memiliki hidup yang lebih maju.
Baca Juga: Waduh, 91 Persen Penyandang Disabilitas di Indonesia Tidak Memiliki Akses Internet
"Tahun ini, melalui program berkelanjutan People with Disabilities Empowerment di bawah payung PermataBRAVE telah memperkuat komitmen kami untuk semakin banyak memberdayakan penyandang disabilitas, dan berkontribusi lebih besar dalam mewujudkan Indonesia yang setara," kata dia dalam siaran pers yang Suara.com terima beberapa waktu lalu.
Program pendampingan UMKM disabilitas BANGGA dilakukan telah diadakan sebanyak dua kali selama masing-masing dua bulan dan telah menjangkau 37 peserta penyandang disabilitas dari berbagai daerah di Indonesia.
Bisnis yang dijalankan para peserta ini pun beragam, mulai dari kuliner, kopi, kerajinan, kesehatan dan kecantikan, hingga jasa pendidikan. Selama mengikuti program, peserta UMKM disabilitas mendapatkan kelas-kelas pengayaan strategi bisnis, seperti branding, proses bisnis, fotografi produk, dan pengelolaan finansial bisnis, serta pembinaan intensif dari mentor sesuai dengan bidang bisnis yang mereka jalankan.
Beberapa mentor yang turut memberikan pelatihan adalah Handoko Hendroyono selaku pendiri sejumlah platform kreatif, seperti Kebun Ide, M Bloc Space dan Filosofi Kopi; koki ternama jebolan MasterChef, Desi Trisnawati; Laras Anggraini, pendiri fashion brand lokal bernama Smitten by Pattern; hingga Markus Kristianto, seorang konsultan senior di Qando Qoaching yang juga dikenal sebagai figur disabilitas yang sangat menginspirasi.
“Saya sangat bangga dan senang dapat terpilih untuk mengikuti pogram BANGGA Batch II yang diadakan PermataHati dan Precious One. Melalui program ini, kami mendapatkan banyak sekali masukan dan saran dari para mentor yang ahli dalam bidang wirausaha,"ujar Dewi Winarti, peserta BANGGA pemilik usaha produk perawatan tubuh alami, Dewijaya Care, yang berasal dari Depok, Jawa Barat.
Baca Juga: INDEF: 91 Persen Penyandang Disabilitas di Indonesia Tak Mendapat Akses Internet
Selain program pendampingan UMKM disabilitas “BANGGA”, dalam memberdayakan penyandang disabilitas bersama Thisable, PermataHati juga menyediakan kesempatan pelatihan vokasional dan kesiapan kerja bagi lebih dari 30 penyandang disabilitas di area Jakarta.
Pelatihan yang diberikan meliputi pelatihan barista, telesales, hospitality, dan Peserta yang terpilih melalui proses rekrutmen ketat ini mendapatkan pelatihan selama satu minggu, dilanjutkan dengan kesempatan magang secara profesional sesuai dengan bidang pelatihan yang mereka jalankan.
Kerja sama PermataBRAVE - PWD Empowerment Program PermataHati bersama Thisable juga mencakup pemberian beasiswa bagi penyandang disabilitas yang duduk di bangku kuliah, serta pemberian alat bantu mobilitas bagi yang membutuhkan.
"Bagi kami, ini baru permulaan. Kami ingin terus mengembangkan kapasitas dan jangkauan kami dalam memberdayakan komunitas penyandang disabilitas. Kami percaya, dengan adanya dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak, kesetaraan terhadap penyandang disabilitas dapat terwujud” tutup Richele.