Suara.com - Seorang pria transgender mengungkap pengalamannya setelah hamil dan melahirkan. Pria tersebut menolak dirinya dipanggil seorang ibu.
Melansir Daily Mail, Bennett Kaspar-Williams adalah pria 37 tahun yang mulai menyadari dirinya transgender di tahun 2011.
Tiga tahun setelahnya, Bennett melakukan transisi dari perempuan menjadi laki-laki. Setelah itu, pada tahun 2017, ia bertemu sang suami.
Pasangan ini lantas memutuskan untuk punya anak meski Bennett sudah melakukan transisi sebagai pria.
Untuk itu, Bennett perlu menghentikan terapi hormon testosteron. Sebagai tambahan, pria ini tidak melakukan operasi alat kelamin sehingga bisa tetap hamil.
Bennett lantas memutuskan bahwa dirinya cukup nyaman untuk hamil sebagai pria. Anak Bennett dan suaminya, Malik, lahir pada Oktober 2020 silam.

Meski bisa hamil dan punya anak, Bennett mengungkap jika ia tidak mau dipanggil ibu.
"Aku selalu tahu ada kemungkinan tubuhku bisa hamil, tapi itu bukan sesuatu yang ingin kulakukan sampai aku belajar memisahkan fungsi tubuh dengan semua gagasan soal gender," ujar Bennett.
Menurut Bennett, dirinya percaya bahwa tidak semua orang yang mengandung lantas bisa disebut ibu. Bennett pun berpendapat bahwa orang-orang di rumah sakit tetap salah menyebut gendernya terlepas dari penampilan Bennett sebagai pria.
Baca Juga: Kisah 3 Ibu Urus Keluarga dan Mewujudkan Mimpi Wirausaha Bersama Shopee
"Satu-satunya hal yang membuatku tidak nyaman soal kehamilan adalah kesalahan penyebutan gender yang terjadi padaku ketika mendapat perawatan medis untuk kehamilan," ungkapnya.