Didapuk sebagai Pahlawan Pandemi, Ini Cerita Inspiratif 3 Milenial Aktivis Sosial

Ririn Indriani Suara.Com
Jum'at, 24 Desember 2021 | 18:59 WIB
Didapuk sebagai Pahlawan Pandemi, Ini Cerita Inspiratif 3 Milenial Aktivis Sosial
Program Rukita 'Home For Heroes' yang menggandeng Komunitas Turun Tangan berhasil memilih tiga milenial aktivis sosial yang memiliki program inspiratif selama pandemi.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi covid-19 yang melanda Indonesia setahun belakangan ini mendorong setiap masyarakat untuk tetap berjuang dan bertahan dalam menghadapi segala perubahan yang terjadi di masyarakat.

Tak hanya para tenaga kesehatan yang menjadi pahlawan di garda terdepan, berbagai elemen masyarakat terjun langsung berkontribusi ke masyarakat meringankan beban akibat dampak pandemi, termasuk kemunculan pahlawan-pahlawan pandemi yang memiliki inisiatif-inisiatif positif dalam membawa perubahan baik di sekitarnya.

Berangkat dari kemunculan para pahlawan pandemi inilah, Rukita menggelar Program “Home For Heroes”. Program yang menggandeng Komunitas Turun Tangan tersebut, kata Sabrina Soewatdy, CEO Rukita, berhasil memilih tiga milenial aktivis sosial yang memiliki program inspiratif selama pandemi.

“Kami memberikan kesempatan bagi para ‘Hero’ untuk tinggal di unit kami secara gratis selama 6 bulan.” kata Sabrina dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (22/12/2021).

Baca Juga: Inspiratif, Sosok Keibuan Ini Ternyata Pemimpin Perempuan di Kawasan Industri di KalTim

Sosok milenial inspiratif penerima program "Home For Heroes" yang pertama yakni, Muhammad Alif Maulana (23), mahasiswa, inisiator program ‘Cebanan’ (Charity Tanpa beban) yang menerima unit Rukita RKBM Gandaria Jakarta Selatan.

Melalui program ‘Cebanan’, ia mengajak rekan-rekannya di kampus dan lingkungan tinggalnya di Tangerang untuk bersama-sama mengumpulkan donasi untuk diberikan kepada orang-orang tidak mampu di sekitar Tangerang dan Jakarta.

Donasi diberikan kepada para fakir miskin di jalanan , pemulung keliling, hingga panti asuhan yang disebarkan bersama teman-temannya.

“Ke depannya saya ingin membuat program ‘Cebanan’ ini terus berkelanjutan tak hanya selama pandemi. Dan saya senang sekali dengan Program Home For Heroes ini, yang memberikan apresiasi kepada saya, yang kebetulan sangat membutuhkan hunian yang dekat dengan kampus saya. Saya berharap apa yang saya lakukan dapat menginspirasi teman-teman milenial lainnya,” ungkap Alif.

Kedua, Marizka Witya Putrini (28), karyawan swasta, yang menerima unit Rukita Permata Tomang, Jakarta Barat. Ia memiliki inisiasi untuk mempromosikan produk-produk umkm di sosial media milik pribadinya.

Baca Juga: 5 Transformasi Maudy Ayunda, dari yang Imut Sampai Jadi Sosok Inspiratif

Tak hanya itu, Marizka juga berbagi ilmu digital marketing ke para UMKM di sekitar tempat tinggalnya di Bogor dan Jakarta di tengah pandemi.

Ia menuturkan sejak terkena PHK awal pandemi, selain membuka usaha kecil-kecilan juga membantu mempromosikan produk UMKM di sekitarnya secara gratis.

Marizka menilai hingga kini masih banyak UMKM yang tidak paham bagaimana mempromosikan produk padahal mereka memiliki kualitas yang baik dan menarik.

“Sebenarnya yang saya lakukan bisa dilakukan banyak orang asal punya kemauan. Jangan pernah malu untuk membantu para UMKM, dengan mempromosikan di sosial media kita. Mungkin kita berpikir hal ini kecil, tapi ternyata impact-nya besar untuk mereka yang berjualan. Jadi, terbuka peluang untuk memperbesar usahanya apalagi di tengah pandemic ini,” jelasnya.

Ketiga, Alyaa Irbah (22), freelancer, Inisiator Program Healthy Kit dan ‘Patungan Segeng’ (Se-Geng), yang menerima unit Rukita Jati Anom Pejaten, Jakarta Selatan.

Dalam "Program Healthy Kit," Alya mengajak masyarakat dan komunitasnya untuk berdonasi untuk membagikan healthy kit yang berisi susu steril, vitamin dan lainnya kepada para pekerja transportasi umum dan sektor publik lainnya.

Sementara itu, "Patungan Se-Geng" yang juga diinisiasinya mengajak para anak muda untuk berdonasi dengan cara yang seru dan menarik. Alyaa yang saat ini masih berada di Semeru, Jawa Timur untuk membantu korban terdampak erupsi, menjelaskan anak muda tidak melulu soal nongkrong-nongkrong dan ngajak ke mall, tapi bisa berbuat sosial alias ‘Donasyik’, donasi itu asyik.

Alyaa juga menginisiasi beragam program lainnya seperti Program Susu Kesehatan untuk Nakes, dan lainnya dalam komunitas Turun Tangan.

“Kita bisa bantu menjaga Kesehatan para pekerja transportasi public dan lainnya dengan memberikan Healthy kit tersebut. Sementara, Patungan Segeng mengajak kaum muda bahwa setiap circle yang dimiliki anak muda bisa dimanfaatkan demi kemanusiaan. Selain bisa mejeng sama se-geng, juga bisa nunjukin geng positif yang bisa bermanfaat buat sesama. Saya sangat senang sekali Rukita mengapresiasi inisiatif milenial di tengah pandemi ini. semoga program ini akan terus berkelanjutan,” ungkapnya.

Tak hanya mendapatkan kesempatan menempati unit Rukita secara gratis selama enam bulan, para penerima program juga mendapatkan benefit lain yakni subsidi biaya listrik dan air setiap bulannya.

Ditambah, selepas program enam bulan berakhir, bagi para peserta program "Home For Heroes" yang ingin meneruskan tinggal di beragam unit, akan mendapatkan diskon spesial.

“Kami berharap program ini dapat mempermudah para pahlawan pandemi ini dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Terlebih mereka yang terpilih memang membutuhkan hunian nyaman untuk kesehariannya. Kami berharap para ‘Hero’ ini akan terus berkreasi dan bersemangat untuk menyebarkan inspirasi positif bagi sekitarnya,” jelas Sabrina.

Ke depannya, program "Home For Heroes" ini akan dibuat berkelanjutan, sehingga dapat terus mendukung para milenial inspiratif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI