Suara.com - Bagi banyak orang, akhir tahun kerap dijadikan momen untuk melakukan perjalanan wisata atau liburan. Namun pandemi Covid-19 disertai isu menyebarnya virus corona varian Omicron menyebabkan sebagian masyarakat mempertimbangkan kembali rencana berlibur mereka tahun ini.
Dari hasil survei Populix yang diikuti oleh 1.012 responden, sepertiga dari mereka telah merencanakan perjalanan akhir tahun. Waktu yang diambil adalah di minggu keempat bulan Desember, dengan masa liburan selama 3 sampai 7 hari.
Sementara hampir setengah dari responden, atau sekitar 48 persen memilih untuk tidak melakukan perjalanan atau liburan akhir tahun dikarenakan masih adanya kekhawatiran akan penyebaran Covid-19.
"Sebagian besar masyarakat Indonesia berpikir perlunya mempertimbangkan liburan akhir tahun mengingat masa pandemi Covid-19 belum berakhir," kata Chief Executive Officer Populix, Timothy Astandu dikutip Suara.com dari siaran pers, Kamis (23/12/2021).
Baca Juga: Masa Inkubasi Varian Omicron Lebih Singkat, Kapan Harus Tes Covid-19?
Sementara bagi sebagian responden atau sekitar 22 persen, merasa siap dan percaya diri untuk melakukan perjalanan liburan akhir tahun dengan pertimbangan banyak orang telah mendapatkan vaksin Covid-19, serta adanya kebijakan penerapan protokol kesehatan oleh pemerintah.
Riset Populix juga menanyakan mengenai pilihan daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi. Destinasi domestik atau dalam negeri rupanya masih menjadi pilihan utama mereka yang akan melakukan perjalanan liburan akhir tahun. Tiga daerah tujuan wisata yang masih menjadi primadona yaitu Bali (30 persen), Yogyakarta (25 persen), dan Bandung (21 persen).
Sementara untuk perjalanan luar negeri, tiga negara yang paling banyak ingin dikunjungi adalah Jepang, Singapura, dan Korea Selatan, meskipun belum semua negara tersebut menerima kembali wisatawan asing.
Menariknya, meski masih dalam masa pandemi Covid-19, hasil survei Populix menunjukan bahwa penggunaan pesawat udara menjadi pilihan transportasi yang paling banyak dipilih untuk melakukan perjalanan, yaitu sebanyak 42 persen.
Dan maskapai penerbangan nasional, Garuda Indonesia, menjadi pilihan utama dan paling dipercaya oleh responden (63 persen). Hal ini sejalan dengan dinobatkannya Garuda Indonesia sebagai salah satu maskapai penerbangan dengan standar protokol kesehatan dan keamanan terbaik di dunia. Pilihan moda transportasi berikutnya yang banyak diminati untuk melakukan perjalanan liburan adalah kendaraan pribadi (41 persen).
Tak dapat dipungkiri bahwa masuknya teknologi internet telah memberi masyarakat kemudahan dalam melakukan aktivitas meski di tengah situasi krisis seperti pandemi Covid-19. Manusia sebagai pengguna teknologi harus mampu memanfaatkan teknologi yang ada saat ini, maupun perkembangan selanjutnya.
Baca Juga: Bertambah Lagi, Varian Omicron di Indonesia Kini Jadi 8 Kasus
Lebih lanjut Chief Operating Officer Populix Eileen Kamtawijoyo mengatakan bahwa di masa pandemi sangat penting dalam memilih destinasi wisata maupun penginapan di mana tempat wisata yang berpotensi membludak sebaiknya dihindari.
"Sebagian besar masyarakat Indonesia telah menyadari akan pentingnya mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah demi meminimalkan laju penularan Covid-19 selama periode Natal dan Tahun Baru. Mereka yang akan melakukan perjalanan liburan juga telah memahami pentingnya melakukan vaksinasi sebelum berlibur," tambahnya.
Hasil riset Populix juga menunjukkan bahwa responden yang memutuskan untuk tidak melakukan perjalanan akhir tahun ke luar kota, memilih untuk menjalani libur Natal dan tahun baru dengan melakukan aktivitas yang bisa dilakukan di rumah, seperti mengadakan pesta akhir tahun di rumah atau melakukan ibadah bersama keluarga.
Sebagian responden juga mengaku akan menghabiskan waktu liburan dengan berkeliling kota, wisata kuliner hingga staycation dalam kota.