Mengenal 4 Teori Masuknya Islam ke Indonesia, dari Gujarat atau Persia Ya?

Rabu, 22 Desember 2021 | 09:15 WIB
Mengenal 4 Teori Masuknya Islam ke Indonesia, dari Gujarat atau Persia Ya?
Ilustrasi salat di rumah, sholat, agama islam. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada beragam teori masuknya islam ke Indonesia, mengingat Indonesia adalah negara dengan penganut agama islam terbanyak dunia.

Umumnya, Islam dipercayai masuk dibawa oleh pedagang dari Gujarat. Namun, ada juga yang menyebut Islam dibawa oleh para pelajar dari Persia.

Mengutip Ruang Guru, Rabu (22/12/2021) berikut ini 4 teori masuknya islam ke Indonesia yang banyak berkembang di masyarakat.

1. Teori Gujarat

Baca Juga: Cara Wudhu yang Benar Menurut Islam

Ilustrasi masjid di Depok, Jawa Barat (Shutterstock)
Ilustrasi masjid Kubah Emas di Depok, Jawa Barat (Shutterstock)

Teori ini beranggapan bahwa agama dan kebudayaan Islam dibawa oleh para pedagang dari daerah Gujarat, India yang berlayar melewati selat Malaka.

Teori ini menjelaskan bahwa kedatangan Islam ke Nusantara sekitar abad ke 13, melalui kontak para pedagang dan kerajaan Samudera Pasai yang menguasai selat Malaka pada saat itu.

Teori ini juga diperkuat dengan penemuan makam Sultan Samudera Pasai, Malik As-Saleh pada tahun 1297 yang bercorak Gujarat. Teori ini dikemukakan oleh S. Hurgronje dan J. Pijnapel.

2. Teori Persia

Umar Amir Husen dan Hoesein Djajadiningrat berpendapat bahwa Islam masuk ke Nusantara melalui para pedagang yang berasal dari Persia, bukan dari Gujarat.

Baca Juga: 150 Nama Bayi Laki-laki Islam Serta Arti yang Terkandung

Persia adalah sebuah kerajaan yang saat ini kemungkinan besar berada di Iran.

Teori ini tercetus karena pada awal masuknya Islam ke Nusantara di abad ke 13, ajaran yang marak saat itu adalah ajaran Syiah yang berasal dari Persia.

Selain itu, adanya beberapa kesamaan tradisi Indonesia dengan Persia dianggap sebagai salah satu penguat.

Contohnya adalah peringatan 10 Muharram Islam-Persia yang serupa dengan upacara peringatan bernama Tabuik/Tabut di beberapa wilayah Sumatera (Khususnya Sumatera Barat dan Jambi).

3. Teori China

Lain halnya dengan Slamet Mulyana dan Sumanto Al Qurtuby, mereka berpendapat bahwa sebenarnya kebudayaan Islam masuk ke Nusantara melalui perantara masyarakat muslim China.

Teori ini berpendapat, bahwa migrasi masyarakat muslim China dari Kanton ke Nusantara, khususnya Palembang pada abad ke 9 menjadi awal mula masuknya budaya Islam ke Nusantara.

Hal ini dikuatkan dengan adanya bukti bahwa Raden Patah (Raja Demak) adalah keturunan China, penulisan gelar raja-raja Demak dengan istilah China, dan catatan yang menyebutkan bahwa pedagang China lah yang pertama menduduki pelabuhan-pelabuhan di Nusantara.

4. Teori Mekkah

Dalam teori ini dijelaskan bahwa Islam di Nusantara dibawa langsung oleh para musafir dari Arab yang memiliki semangat untuk menyebarkan Islam ke seluruh dunia pada abad ke 7.

Hal ini diperkuat dengan adanya sebuah perkampungan Arab di Barus, Sumatera Utara yang dikenal dengan nama Bandar Khalifah.

Selain itu, di Samudera Pasai mazhab yang terkenal adalah mazhab Syafi'i. Mazhab ini juga terkenal di Arab dan Mesir pada saat itu.

Kemudian yang terakhir adalah digunakannya gelar Al-Malik pada raja-raja Samudera Pasai seperti budaya Islam di Mesir.

Teori inilah yang paling banyak mendapat dukungan para tokoh seperti, Van Leur, Anthony H. Johns, T.W Arnold, dan Buya Hamka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI