Suara.com - Banyak orang menyandingkan daftar pustaka dengan perpustakaan, padahal keduanya berbeda.
Jika perpustakaan adalah tempat sekumpulan buku, maka daftar pustaka biasanya tertera di dalam buku atau karya tulis ilmiah
Daftar pustaka sering juga disebut sebagai sumber referensi penulisan karya tulis ilmiah.
Sehingga keberadaan daftar pustaka bisa membuktikan bahwa, buku atau karya tulis itu tidak dibuat secara mengarang bebas, tapi ada dasar keilmuan atau sumber penelitian.
Baca Juga: 5 Manfaat Menulis Buku Harian, Bisa Jadi Cara Ampuh Self Love
Mengutip Ruang Guru, Selasa (21/12/2021) daftar pustaka adalah daftar yang berisi semua buku atau tulisan ilmiah yang menjadi rujukan dalam melakukan penelitian.
Jika membuat tulisan ilmiah tapi sumber rujukannya (daftar pustaka) salah atau bahkan tidak ada, maka tulisan ilmiah tersebut dikatakan tidak dapat dipercaya alias hoaks.
Banyak orang menyandingkan daftar pustaka dengan perpustakaan, padahal keduanya berbeda. Jika perpustakaan adalah tempat sekumpulan buku, maka daftar pustaka biasanya tertera di dalam buku.
Daftar pustaka sering juga disebut sebagai sumber referensi penulisan karya tulis ilmiah.
Sehingga keberadaan daftar pustaka bisa membuktikan bahwa, buku atau karya tulis itu tidak dibuat secara mengarang bebas, tapi ada dasar keilmuan atau sumber penelitian.
Baca Juga: 4 Faktor yang Dapat Memengaruhi Kualitas Hidup, Kamu Harus Tahu!
Mengutip Ruang Guru, Selasa (21/12/2021) daftar pustaka adalah daftar yang berisi semua buku atau tulisan ilmiah yang menjadi rujukan dalam melakukan penelitian.
Jika membuat tulisan ilmiah tapi sumber rujukannya (daftar pustaka) salah atau bahkan tidak ada, maka tulisan ilmiah tersebut dikatakan tidak dapat dipercaya alias hoaks.
Manfaat Daftar Pustaka
- Memenuhi etika penulisan.
- Bentuk ucapan terima kasih penulis kepada penyumbang data penelitian.
- Sebagai pendukung ide seorang penulis;
- Petunjuk untuk melacak kebenaran data yang diambil.
- Referensi silang, yaitu menunjukkan pada halaman atau bagian data tersebut dituliskan.
Cara Menulis Daftar Pustaka
1. Nama Penulis
Dalam menulis nama penulis buku, maka nama penulis buku tersebut dibalik.
Contoh:
Hadi Setiadi → ditulis menjadi Setiadi, Hadi
Bagaimana jika penulis bukunya lebih dari satu?
Ada beberapa hal yang perlu kalian ingat, jika penulisnya terdiri dari dua atau tiga orang, penulis pertama namanya ditulis dibalik, tetapi penulis kedua dan ketiga namanya tidak perlu dibalik.
Jika penulisnya lebih dari tiga, maka nama penulis pertama tetap dibalik, kemudian ditambahkan singkatan dkk atau et.all.
- Contoh:
Hadi Setiadi dan Iwan Sasmito → ditulis menjadi Setiadi, Hadi dan Iwan Sasmito - Hadi Setiadi, Iwan Sasmito, Fahri Abdillah, Seno Aji, Rabia Edra → ditulis menjadi Setiadi Hadi dkk atau Setiadi Hadi et.all
Kalau ada beberapa buku tapi ditulis oleh seorang pengarang, nama pengarang cukup ditulis sekali pada buku yang disebut pertama.
Selanjutnya, cukup dibuat garis sepanjang 10 ketukan dan diakhiri dengan tanda titik.
Contoh:
- Setiadi, Hadi.
- __________ .
- __________ .
Tanda garis tersebut menyatakan bahwa penulisnya sama yakni Hadi Setiadi.
2. Tahun
Tahun dalam penulisan daftar pustaka ditulis setelah nama penulis buku dan diakhiri tanda titik (.)
Contoh:
Setiadi, Hadi. 2017.
3. Judul Buku
Judul buku ditempatkan sesudah tahun terbit dengan dicetak miring atau diberi garis bawah.
Contoh:
Setiadi, Hadi. 2017. Cerdas Belajar Bahasa Indonesia.
4. Kota Penerbit
Kota penerbit ditulis setelah judul buku dan diakhiri tanda titik dua (:).
Contoh
Setiadi, Hadi. 2017. Cerdas Belajar Bahasa Indonesia. Jakarta:
5. Penerbit
Penerbit merupakan PT atau CV buku tersebut diterbitkan. Ditulis setelah kota penerbit dan diakhiri tanda titik (.).
Contoh:
Setiadi, Hadi. 2017. Cerdas Belajar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. ECP Tulis Indo.