Suara.com - Indonesia kaya akan berbagai jenis makanan dari setiap daerah. Rendang sebagai kuliner khas Sumatera Barat bahkan telah mencapai pasar dunia dan tersebar ke berbagai negara.
Namun, dengan kekayaan kuliner Nusantara, sebenarnya potensi go internasional masih bisa terjadi pada makanan lainnya. Salah satunya makanan dari Pulau Jawa.
Itu juga yang dikatakan founder Dapur Solo, Swandani Kumarga. Ia mengatakan bagaimana soto bisa menjadi kuliner khas nusantara yang menyusul rendang untuk go internasional.
"Soto kita harus mendunia. Rawon juga, itu siapa tahu. Tapi makanan kita kalau mau mendunia harus jangan terlalu banyak, nanti orang bingung," kata Swandani ditemui di outlet Dapur Solo di Neo Soho Mall, Jakarta, Senin (20/12/2021).
Baca Juga: Hits: Makan Rawon Ada yang Menggeliat Hingga Pasangan Bertemu Setelah 14 Tahun
Namun, lantaran soto hampir ada di setiap provinsi, menurutnya perlu ada standarisasi racikan soto yang dikhususkan untuk mendunia. Hal itu penting untuk memunculkan keotentikan rasa soto khas Indonesia di luar negeri.
"Satu macam saja. Soto Jawa itu banyak sekali, ada dari Madura soto Lamongan. Tapi kita standarisasi satu aja. Karena kalau kita usung soto Bandung, soto Lamongan, soto Makassar, nanti orang bingung. Karena setiap daerah punya khas soto. Setiap provinsi pasti punya soto," kata Swandani.
Standarisasi itu, diakuinya, agak sulit dilakukan mengingat banyaknya jenis racikan soto dari berbagai daerah di Indonesia.
"Mungkin nanti ada chef yang akan, 'oke soto itu seperti ini'. Jadi, seperti rendang nanti ikut mendunia," pungkasnya.
Baca Juga: Rugi Kalau Belum Pernah Cobain, Ini 7 Rekomendasi Kuliner Enak di Malang