Suara.com - Setelah melewati berbagai tantangan dan masa sulit selama pandemi Covid-19, tahun depan, diharapkan bisa menjadi awal yang baik bagi para pelaku UMKM untuk kembali menjalani bisnisnya dengan optimis.
Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki mengakui peran UMKM sebagai tonggak perekonomian Indonesia. Sehingga pemerintah terus memperbaiki ekosistem supaya UMKM berkembang.
Menurutnya, di masa pandemi ini, UMKM yang mampu bertahan adalah yang terhubung dengan ekosistem digital, dengan memanfaatkan platform e-commerce, marketplace.
"Sudah saatnya dan mau tidak mau UMKM bertransformasi ke digital. Penetrasi digitalisasi bagi UMKM akan mendapatkan margin lebih dan memangkas mata rantai penjualan," papar Teten dalam Webinar Gerakan #akuberdaya yang digagas desainer Nina Nugroho beberapa waktu lalu.
Baca Juga: 2021, Momentum Kebangkitan Umat Manusia di Tengah Pandemi COVID-19
Dalam acara bertajuk 'Adaptasi, Kreativitas dan Inovasi Kunci Keberlanjutan UMKM' ini, Deputi Bidang Usaha Mikro, Eddy Satriya yang juga hadir dengan seksama juga mendengarkan sejumlah harapan dan insight dari 8 tokoh komunitas UMKM agar UMKM semakin bertumbuh di tahun depan.
“Seiring pertumbuhan ekonomi yang kian menunjukkan tren yang positif, kami berharap pemerintah dapat melakukan stimulasi untuk menaikkan daya beli di masyarakat,” kata Luftiel Hakim, dari komunitas Tangan Di Atas (TDA).
Kemudian, Abah Iwan dari komunitas Genpro mendorong pemerintah untuk menggiatkan pusat inkubasi kelompok usaha berbasis digital. Seperti yang sudah berjalan adalah Tasik Digital Native. Dimana para generasi millennial terfasilitasi untuk menjalankan bisnis online.
Sementara itu, Menhefari dari komunitas pebisnis online, 5Digital Marketing Enthusiast Indonesia (Dimensi) membawa sejumlah harapan dari membernya yang saat ini berjumlah 7800 orang di seluruh Indonesia.
“Kami dari pebisnis online berharap pemerintah dapat mempercepat proses pemberian ijin edar dari BPOM dan sertifikat HAK. Karena terus terang tanpa legalitas itu, kami nggak bisa jualan. Kalau nggak ada Haki, brand kami terancam ditiru. Ini jelas merugikan kami," kata Menfahri.
Baca Juga: Jokowi Pakai Jaket Bomber Buatan UMKM Lokal, Langsung Ludes Terjual Habis
Terkait HAKI, Eddy menjawab jika pelatihan pajak sederhana dan ekspedisi harus dibahas tersendiri. Memang kalau produk UMKM dibajak, marketplace seharusnya memberikan perlindungan. Juga untuk BPOM, sudah ada kemudahan-kemudahan yang diberikan .
"Jadi sebelum ijin edar dari BPOM keluar, tetap bisa memasarkan produknya,” jelas Eddy.
Nina Nugroho sebagai penggagas gerakan #akuberdaya berharap diskusi public ini dapat menjawab tantangan untuk UMKM Indonesia agar dapat naik kelas di 2022.
“Dari webinar ini diharapkan semakin terlejitkan keberdayaan para UMKM. Dimana para pelaku UMKM dapat melihat peluang-peluang yang terbuka lebar di tahun 2022, sehingga mereka dapat menyusun strategi untuk pulih dan meroket,” pungkas Nina.