Suara.com - Peradaban manusia terus berkembang dari waktu ke waktu, termasuk juga sistem ekonomi di masa prasejarah dan praaksara.
Apalagi seperti diketahui, di zaman purba semua serba terbatas, belum ada alat pembayaran, dan manusia belum bisa membaca alias masih buta aksara.
Mengutip Ruang Guru, Jumat (17/12/2021), berikut ini sistem ekonomi di 4 masa prasejarah manusia:
1. Masa Nomaden
Pada masa ini, tingkat kecerdasan manusia masih sangat rendah, sehingga manusia mengumpulkan makanan dengan cara berburu saja.
Baca Juga: Balai Arkeologi Maluku Temukan 150 Gambar Cadas Prasejarah di Pulau Kisar
Manusia di masa ini juga hidup di wilayah yang dianggap cukup aman dan dekat dengan sungai, karena sungai banyak didatangi hewan.
Alhasil, hewan-hewan yang menghampiri sungai tersebut akan jadi bahan konsumsi buat manusia.
Masalahnya, hewan-hewan tersebut akan selalu berpindah karena adanya faktor perubahan iklim, bencana alam, adanya ancaman dari hewan karnivora, dan mencari iklim yang lebih panas.
Itulah kenapa saat itu manusia juga hidup berpindah-pindah (nomaden), karena berburu hewan adalah sarana utama untuk bertahan hidup saat itu.
2. Masa Abris Sous Rouche
Setelah nomaden, manusia pun berkembang dengan mengumpulkan makanan dari laut.
Baca Juga: Belajar Daring dan Kaitannya dengan Sistem Ekonomi Indonesia Masa Pandemi
Di masa ini, manusia menetap di gua yang dekat dengan sumber air seperti tepi pantai, sungai, atau danau. Gua yang ditinggali manusia di masa ini disebut abris sous roche.
Di masa ini, manusia memilih tinggal di gua karena bisa membuat api yang lebih tahan lama untuk menghangatkan tubuh, menghalau binatang buas di malam hari, dan memasak makanan.
Manusia praaksara juga bergantung pada sumber-sumber makanan yang ada di laut, kegiatan ini dibuktikan dengan ditemukannya kulit kerang dan siput (kjokkenmodinger).
3. Masa Bercocok Tanam dan Beternak
Setelah masa berburu dan menetap di gua, akal manusia semakin berkembang dan sudah mulai mampu bercocok tanam.
Tanaman yang biasanya ditanam di masa ini adalah tanaman umbi-umbian seperti keladi, ubi, sukun, pisang, dan rambutan.
Selain bercocok tanam, manusia juga sudah memelihara hewan untuk diternak. Hewan-hewan yang diternak biasanya adalah ayam dan babi.
Dengan bercocok tanam dan beternak, manusia bisa mengkonsumsi hasil tanaman dan ternak mereka sendiri dan tidak harus bergantung pada berburu hewan seperti di masa sebelumnya.
4. Masa Perundagian
Jika di masa-masa sebelumnya manusia bercocok tanam tanpa alat bantu sama sekali, tapi masa ini manusia mulai terpikir untuk bikin alat yang bisa membantu mereka bercocok tanam.
Alat-alat yang dibuat berasal dari logam, contohnya seperti pisau bajak.
Di masa ini juga manusia mulai mengenal pembuatan barang kerajinan tangan dari batu dan kayu.
Masa ini disebut dengan masa perundagian. Sedangkan undagi adalah sebutan untuk sekelompok masyarakat yang jago dan terampil membuat kerajinan.
Barang yang dibuat contohnya seperti pembuatan gerabah, sampan, dan perhiasan. Hasil produksi dari keterampilan-keterampilan tersebut nantinya akan ditukar (barter) dengan kelompok masyarakat lainnya.