Suara.com - Momen seorang ibu yang menangis kejer karena mengalami baby blues menjadi viral. Pasalnya, ia menangis di depan bayinya sehingga memicu perdebatan.
Hal ini dibagikan oleh akun TikTok @almadylila. Hingga berita ini dipublikasikan, video sedikitnya telah disaksikan dan mendapatkan 53 ribu tanda suka.
Melalui video tersebut, sang ibu memberikan edukasi mengenai baby blues. Ia menjelaskan baby blues benar-benar nyata dan kerap dialami oleh perempuan yang baru saja memiliki anak.
Ibu ini pun membagikan pengalaman pribadinya. Ia tampak menangis dengan histeris di depan bayinya karena mengalami baby blues.
Baca Juga: Viral Warga Ramai Berkerumun Dikira Ada Artis Mau Tanding di Lapangan, Ternyata Prank
Sang ibu terlihat duduk dan memangku bayinya di perutnya. Ia juga menyandarkan tubuh bayinya ke kakinya, sehingga anaknya itu terlihat sedang duduk bersandar.
Kedekatan ibu dan anak itu rupanya diwarnai dengan tangisan. Ia terus menangis sambil memandang bayinya itu gegara efek baby blues.
Tak disangka, tangisan ibu itu membuat sang bayi ikut merasakan kesedihan. Bayi itu pun ikut menangis saat ibunya menangis sesegukan.
Terlihat, tubuh bayi itu terguncang-guncang karena tangisan. Ibu dan anak tersebut lantas menangis bersama sambil saling bertatapan.
Dalam caption, sang ibu meminta maaf kepada anaknya yang masih bayi. Ia mengatakan kondisi baby blues itu membuat dirinya terus bersedih dan tidak bisa menjadi ibu yang baik.
Baca Juga: Viral, Penjual Aduk Kopi Pakai Bor: Rasanya Mantap, Mas!
"Baby blues bener nyata, maafin mama ya tha belum bisa jadi mama yang baik. Tapi mama terus belajar walaupun sering sedih," tulis ibu itu seperti dikutip Suara.com, Rabu (15/12/2021).
Sang ibu juga menjelaskan pemicunya menangis karena sang anak rewel. Hal itu membuatnya menjadi stres dan ikut menangis karena kebingungan.
"Maaf ya aku nangis di depan dedenya. Soalnya posisinya aku lagi berdua sama dia dan aku bingung nenanginnya. Udah minum susu, udah dipeluk dan digendong, tapi dia malah nangis. Kejer banget, terus aku gak kuat," jelasnya.
"Aku ikut nangis juga karena ngelihat dia nangis terus. Yang di-video sebenernya sudah diam dedenya, tapi aku masih nangis. Kemudian dedenya nangis lagi karena lihat aku nangis. Aku minta maaf ya kalau aku nangis di depan dedenya," lanjutnya.
Momen ibu dan anak itu justru memicu perdebatan oleh warganet. Sebagain warganet menegur ibu itu karena menangis di depan bayi.
"Jangan nangis di depan dedenya. Saya juga kena baby blues tapi gak pernah nangis di depan dede," curhat warganet.
"Gak papa nangis, tapi kalau bisa jangan nangis di depan baby-nya ya kak," tegur warganet.
"Setidaknya gak boleh nangis di depan dedeknya, kasihan. Memang semuanya gak bisa ditahan, tapi kalau soal sedih boleh disembunyikan dari dedenya," pesan warganet.
Sedangkan warganet lainnya menilai hal tersebut wajar. Mereka menilai menangis bukanlah sesuatu yang memalukan sampai harus disembunyikan.
"Ini kenapa sih pada bilang gak boleh nangis di depan bayi? Orang tua tuh punya beban juga, boleh ekspresikan perasaan di depan anak. Biar anak juga tahu," bela warganet.
"Semangat kak, pasti Allah sudah merencanakan yang paling buat buat kakak sama dedeknya," dukung warganet.
"Heran yang ngomong gak boleh nangis di depan anak, dikira kalau jadi orang tua itu jadi robot yang gak berekspresi? Mau ibu, ayah, anak semua punya hak buat luapin emosi," jelas warganet.
Mengenal Baby Blues dan Cara Mengatasinya
Baby blues, merupakan kondisi gangguan suasana hati yang dialami oleh ibu setelah melahirkan. Ibu yang mengalami hal ini, biasanya sangat cepat berubah suasana harinya mulai dari sedih, lelah, mudah marah, atau gelisah, bahkan menangis tanpa alasan yang jelas.
Ibu yang mengalami baby blues, harus segera mendapat perawatan agar cepat pulih. Hal ini karena kondisi baby blues, akan sangat berpengaruh kepada kondisi bayi, terutama saat masih menyusui. Tingkat depresi pada ibu bisa memengaruhi kualitas ASI.
Seorang ibu yang mengalami baby blues, biasanya hanya diliputi perasaan depresi dalam mengurus bayi yang dimilikinya. Untuk itu, ibu harus bisa mengingat hal-hal yang penting.
Hal ini bisa dilakukan dengan mengingat fase-fase di mana ia menginginkan memiliki anak. Berdasarkan penelitian, mengingat hal-hal penting sangat berpengaruh kepada peningkatan ketahanan, kasih sayang, suasana hati, dan ketekunan selama masa-masa sulit.
Selain itu, menjalin hubungan sosial dengan orang lain akan sangat membantu seorang ibu yang mengalami baby blues. Ketika menghadapinya sendiri, hal itu akan membuatnya semakin depresi karena dirinya dipenuhi pikiran-pikiran negatif.
Bertemu dengan teman atau kerabat akan sangat membantu ibu menenangkan pikiran sejenak. Ibu juga bisa minta tolong untuk merawat bayi agar tetap terurus.
Selain itu, teman juga bisa membantu memberi saran, seperti bergabung dengan grup ibu-ibu lainnya. Hal itu akan menolong ibu untuk saling bertukar pikiran satu sama lain.
Video ini bisa disaksikan di sini.
Video yang mungkin Anda lewatkan: