Apa Alasan Ghosting Dilakukan?
Pertama, ada beberapa orang yang merasa jauh lebih mudah untuk menghilang dari seseorang daripada memiliki perasaan canggung dan tidak nyaman dari hati ke hati atau terus memikirkan mengapa dia tidak tertarik dengan mempertahankan sebuah hubungan.
Orang yang melakukan ghosting umumnya menghindari konfrontasi atau berurusan dengan perasaan terluka orang lain. Jadi, mereka memilih memutuskan semua kontak dan komunikasi serta berharap tindakan ini menjadi petunjuk nyata untuk korbannya.

Apa Dampak yang Dialami Korban Ghosting (Ghosted)?
Ghosting sejujurnya sangat memberikan dampak nyata secara psikologis pada korban ghosting (ghosted). Ghosted akan merasakan kehilangan atau kesedihan yang begitu tiba-tiba. Kamu terkejut, menyangkal, lalu mungkin muncul pikiran ‘mungkin dia akan menghubungiku lagi’, kemudian justru marah sendiri dengan keadaan yang tak sesuai harapan.
Perasaan depresi juga bisa muncul bersamaan dengan perasaan rendah diri. Kamu akan berusaha memeriksa kembali hubungan dan percakapan terakhir untuk melihat kemungkinan adanya peringatan ghosting sebelumnya atau tidak.
Pada saat seperti itu, salah satu hal yang bisa dilakukan korban ghosting adalah memberikan pernyataan terakhir kepada si ghoster meskipun ia tak merespons. Misalnya, kamu bisa mengirimkan pesan berbunyi, "Aku sudah lama tidak mendengar kabarmu. Waktuku berharga dan aku tidak mau pintu ini terus terbuka tanpa arti."
Di sisi lain, ghosting sebenarnya juga merugikan bagi si pelaku. Intinya, ghosting adalah cara agresif pasif untuk mengakhiri suatu hubungan atau menjadi jalan keluar yang mudah. Cara ini tidak akan membantu ghoster dalam membina kembali komunikasi yang baik mereka dengan orang lain.
Kontributor : Yulia Kartika Dewi
Baca Juga: 4 Tanda Dia Bukan Sosok Pria yang Baik Untukmu, Awas Salah Pilih Pasangan