Pengaruh Gravitasi Bulan dan Matahari Pada Peristiwa Air Laut Pasang dan Surut

Selasa, 14 Desember 2021 | 09:36 WIB
Pengaruh Gravitasi Bulan dan Matahari Pada Peristiwa Air Laut Pasang dan Surut
Ilustrasi permukaan air laut pasang. [Dan Meyers/Unsplash]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Air laut akan mengalami pasang dan surut dalam satu hari. Secara ilmu fisika, bentuk permukaan air laut memang mudah berubah apabila dikenakan gaya.

Bentuk permukaan laut di satu tempat dengan lokasi lainnya bisa berbeda akibat gaya gravitasi bulan di tempat yang berbeda pada laut yang beda.

Hal ini mengakibatkan adanya permukaan laut yang naik (pasang) dan adanya permukaan laut yang turun (surut). Karena bumi berotasi, maka dalam satu hari, suatu tempat mengalami dua kali pasang dan dua kali surut.

Dikutip dari Ruang Guru, pasang surut air laut dapat dipengaruhi oleh gravitasi bulan atau gravitasi matahari. Akan tetapi gravitasi bulan memiliki pengaruh yang lebih besar daripada gravitasi matahari karena jarak bulan lebih dekat ke bumi.

Baca Juga: Pengertian dan Sifat Senyawa yang Perlu Kalian Ketahui

Kondisi air laut pasang terjadi dua kali, yaitu saat bulan purnama dan bulan baru. Pada belahan bumi yang mengalami bulan purnama, jarak air laut dengan pusat bulan lebih dekat daripada jarak pusat bumi dengan pusat bulan.

Hal yang sama terjadi pada belahan bumi yang mengalami bulan baru, jarak air laut dengan pusat bulan lebih jauh daripada jarak pusat bumi dengan pusat bulan. Ini mengakibatkan gaya gravitasi bulan lebih kuat daripada bumi untuk menarik air laut. Air laut menjadi sedikit lebih tinggi terhadap permukaan bumi, inilah yang disebut air laut pasang.

Lalu kapan terjadinya kondisi air laut yang surut? Kondisi ini terjadi pada belahan bumi yang tidak mengalami bulan purnama maupun bulan baru atau disebut pasang perbani.

Peningkatan ketinggian air laut di bagian yang mengalami bulan purnama maupun bulan baru tentunya mengambil jatah air dari belahan bumi lainnya. Hal ini menyebabkan belahan bumi lainnya mengalami permukaan laut yang surut.

Pada saat bulan separuh, air laut surut lebih banyak terjadi karena bagian bumi tersebut berada tepat di tengah, di antara bagian yang mengalami bulan purnama dan bulan baru.

Baca Juga: 5 Pengaruh Gaya Ilmu Fisika dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-Hari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI