"Jika saya tidak datang ke Israel untuk berkompetisi dalam kontes Miss Universe, saya pikir saya akan menyesalinya seumur hidup saya,” kata Lalela Mswane, yang tentunya menentang pemerintah Afrika Selatan yang menekannya untuk memboikot kontes tersebut, karena diadakan di Israel.
Dia berbicara dalam sebuah wawancara pada Kamis malam, di antara latihan untuk nomor musik kontes, memecah kesunyiannya tentang tekanan yang dia hadapi.
"Jiwa saya tidak akan damai jika saya melewatkannya,” kata Mswane, lulusan sekolah hukum, model dan penari.
Sebagai seorang Katolik yang taat, dia berkata bahwa dia tersentuh ketika dia mengunjungi Kota Tua Yerusalem bersama para kontestan lainnya, terutama Gereja Makam Suci atau Church of the Holy Sepulchre, di mana dia merasakan ketenangan dan rasa pembaruan.
Dia juga antusias dengan keramahan orang Israel yang dia temui.
"Saya selalu berpikir Afrika Selatan memiliki orang-orang yang paling ramah di dunia, tetapi mungkin disaingi oleh Israel," ungkapnya.
Mswane memilih untuk tidak membicarakan masalah politik tertentu.
Dia yakin bahwa dia telah membuat pilihan yang tepat untuk menggunakan platform yang diberikan, untuk menjelaskan masalah hak-hak perempuan.
Dia juga khawatir bahwa kaum muda Afrika Selatan kekurangan kesempatan, karenanya Lalela saat ini juga menjalankan yayasan yang bertujuan untuk memberdayakan kaum muda.
Baca Juga: Indonesia dan Malaysia Kompak Tak Kirim Peserta Miss Universe ke Israel, 4 Negara Ini Juga