Sederet dampak dari perilaku diam membisu ini juga sudah pasti dirasakan oleh pasangan atau orang yang menerimanya. Mereka akan merasa sangat tidak dihargai keberadaan dan perasaannya. Namun, selain itu dampak psikis yang dapat muncul antara lain:
- Kebingungan
- Amarah yang tidak tersalurkan
- Perasaan ditolak oleh si pelaku
- Merasa tidak dihormati hingga frustasi.
Dampak psikologi tersebut tentunya cukup berbahaya untuk mereka yang mungkin punya masalah dengan mentalnya hingga dapat menimbulkan trauma.
3. Masalah tidak akan pernah mencapai solusi atau bahkan sulit diselesaikan
Salah satu dampak yang paling jelas dari mereka yang gemar melakukan silent treatment ini adalah ketidakmampuan dalam memecahkan permasalahan hingga masalah yang mereka alami tidak pernah menemukan solusi dan jalan keluar yang baik.
Dampak lain juga terlihat dari pasangan atau rekan yang menjadi korban dari silent treatment ini yang pasti lama-kelamaan akan merasa jenuh dan merasa tidak dihargai eksistensinya. Maka jangan heran jika kamu yang gemar melakukan silent treatment ini akan menemukan pasanganmu membicarakan aib hubungan kalian dengan orang lain untuk meluapkan emosi mereka yang tertahan.
4. Pola dari silent treatment akan terus berulang dengan masalah berbeda atau bahkan sama
Mereka yang cenderung diam dan mengabaikan pasangan atau orang di sekitarnya saat sedang bertengkar akan mengulang tindakan mereka lagi dan lagi, karena dengan diam, mereka merasa mampu memanipulasi perasaan pasangannya, hingga memutarbalikkan keadaan. Mereka yang suka melakukan ini, cenderung ingin pasangannya yang duluan meminta maaf meskipun kesalahan terletak padanya. Mereka cenderung menghindar ketika pasangannya ingin berbicara serius dan menyelesaikan masalah.
5. Berpotensi jadi penyebab lahirnya toxic relationship
Salah satuhal yang membuat hubungan menjadi beracun atau kera disebut toxic relationship ini salah satunya adalah silent treatment yang dilakukan salah satu bahkan keduanya. Coba bayangkan di dalam sebuah hubungan, kamu tidak punya kesempatan untuk berdiskusi dari hati ke hati tentang apa yang kamu rasakan di saat hubungan sedang bermasalah.
Baca Juga: Ria Ricis Ngomel di Belakang Teuku Ryan, Kebiasaan Buruk Suami Diumbar
Lalu, kira-kira langkah apa yang akan kamu pilih? Apakah akan bertahan dalam hubungan yang “mengurang emosi” atau menyerah dan pergi? Tentu mudah untuk pergi; namun, tidak untuk bertahan, karena kamu akan merasa seperti bertahan sendiri.