5 Bahaya Silent Treatment yang Wajib Diwaspadai, Bikin Hubungan Nggak Harmonis

Arendya Nariswari Suara.Com
Senin, 13 Desember 2021 | 10:24 WIB
5 Bahaya Silent Treatment yang Wajib Diwaspadai, Bikin Hubungan Nggak Harmonis
Ilustrasi Pasangan Bertengkar (Pexels.com//pixabay).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketika merasa kecewa atau marah, tak jarang seseorang melakukan silent treatment kepada pasangan mereka sebagai ungkapan rasa kesal.

Silent treatment sendiri merupakan tindakan mengabaikan pasangan atau orang terdekat di sekitar mereka.

Meskipun sedikit meredam emosi, tetapi ternyata tindakan silent treatment ini memberikan dampak buruk jika dilakukan terus menerus.

Mengutip laman Yukepo---Jaringan Suara.com, Senin (13/12/20210) silent treatment sendiri berpotensi menjadi alat untuk seseorang memanipulasi perasaan orang lain.

Baca Juga: Ria Ricis Ngomel di Belakang Teuku Ryan, Kebiasaan Buruk Suami Diumbar

Lantas, apa saja bahaya silent treatment ini? Untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasan berikut di bawah ini.

1. Keintiman dalam hubungan akan berkurang

Silent treatment tidak hanya akan membuat orang yang melakukannya stres, melainkan pasangan atau orang lain yang pasti akan sama terkena imbasnya.

Pasangan yang merasa dirinya diabaikanpun akan berfikir bahwa dirinya tidak pernah memiliki kesempatan untuk medebat dan mengutarakan perasaannya, sehingga ia harus menahan perasaannya sendiri.

Hal ini tentu akan mengurangi intimasi sebuah hubungan yang kian lama membuatnya makin hambar. Makanya jangan heran kalau banyak pasangan yang memilih untuk selingkuh.

Baca Juga: Kecelakaan Tol Jakarta-Cikampek, Suami Istri Dikabarkan Tewas

2. Memburuknya kondisi psikologi pasangan yang menjadi korban silent treatment

Sederet dampak dari perilaku diam membisu ini juga sudah pasti dirasakan oleh pasangan atau orang yang menerimanya. Mereka akan merasa sangat tidak dihargai keberadaan dan perasaannya. Namun, selain itu dampak psikis yang dapat muncul antara lain:

  • Kebingungan
  • Amarah yang tidak tersalurkan
  • Perasaan ditolak oleh si pelaku
  • Merasa tidak dihormati hingga frustasi.

Dampak psikologi tersebut tentunya cukup berbahaya untuk mereka yang mungkin punya masalah dengan mentalnya hingga dapat menimbulkan trauma.

3. Masalah tidak akan pernah mencapai solusi atau bahkan sulit diselesaikan

Salah satu dampak yang paling jelas dari mereka yang gemar melakukan silent treatment ini adalah ketidakmampuan dalam memecahkan permasalahan hingga masalah yang mereka alami tidak pernah menemukan solusi dan jalan keluar yang baik.

Dampak lain juga terlihat dari pasangan atau rekan yang menjadi korban dari silent treatment ini yang pasti lama-kelamaan akan merasa jenuh dan merasa tidak dihargai eksistensinya. Maka jangan heran jika kamu yang gemar melakukan silent treatment ini akan menemukan pasanganmu membicarakan aib hubungan kalian dengan orang lain untuk meluapkan emosi mereka yang tertahan.

4. Pola dari silent treatment akan terus berulang dengan masalah berbeda atau bahkan sama

Mereka yang cenderung diam dan mengabaikan pasangan atau orang di sekitarnya saat sedang bertengkar akan mengulang tindakan mereka lagi dan lagi, karena dengan diam, mereka merasa mampu memanipulasi perasaan pasangannya, hingga memutarbalikkan keadaan. Mereka yang suka melakukan ini, cenderung ingin pasangannya yang duluan meminta maaf meskipun kesalahan terletak padanya. Mereka cenderung menghindar ketika pasangannya ingin berbicara serius dan menyelesaikan masalah.

5. Berpotensi jadi penyebab lahirnya toxic relationship

Salah satuhal yang membuat hubungan menjadi beracun atau kera disebut toxic relationship ini salah satunya adalah silent treatment yang dilakukan salah satu bahkan keduanya. Coba bayangkan di dalam sebuah hubungan, kamu tidak punya kesempatan untuk berdiskusi dari hati ke hati tentang apa yang kamu rasakan di saat hubungan sedang bermasalah.

Lalu, kira-kira langkah apa yang akan kamu pilih? Apakah akan bertahan dalam hubungan yang “mengurang emosi” atau menyerah dan pergi? Tentu mudah untuk pergi; namun, tidak untuk bertahan, karena kamu akan merasa seperti bertahan sendiri.

Ada kalanya diam itu menjadi emas, namun, adakalanya diam justru mematikan. Diam dan mengabaikan pasangan saat sedang ada masalah terkadang memang ada baiknya, namun, dalam penerapan yang kurang tepat, diam justru akan memberikan banyak dampak negatif dalam hubungan. Maka dari itu, pintar dalam membaca situasi dan perasaan bisa jadi kunci untuk sedikit menurunkan ego.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI