Suara.com - Hari Gunung Internasional (IMD) selalu diperingati setiap tahun pada 11 Desember. Perayaan itu diperingati untuk meningkatkan kesadaran manusia terhadap pentingnya gunung bagi kehidupan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat bahwa wilayah pegunungan menjadi rumah bagi 15 persen dari total populasi dunia dan menampung sekitar setengah dari keanekaragaman hayati dunia.
Pegunungan juga menjadi habitat bagi enam tanaman pangan terpenting di dunia. Keberadaannya berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Selain itu, pegunungan juga menyediakan air bersih untuk separuh umat manusia.
Namun, ancaman utama berisiko merusak kawasan pegunungan adalah adanya perubahan iklim dan eksploitasi alam berlebihan.
Baca Juga: Wanita Ini Bikin Review Celana setelah Jatuh saat Mendaki Gunung, Isinya Jadi Viral
Selain mengancam hidup flora dan fauna, kerusakan di gunung juga mempengaruhi mata pencaharian penduduk yang tinggal di pegunungan dan membuat kelangsungan hidup menjadi lebih sulit. Hari Pegunungan Internasional bermaksud untuk mendorong orang-orang untuk melindungi alam.
PBB menekankan, salah satu untuk mencegah kerusakan alam, masyarakat dunia harus bekerja sama untuk mengurangi jejak karbon.
Dilansir dari The Quint, tema perayaan Hari Gunung Internasional (IMD) 2021 yakni, 'wisata gunung berkelanjutan'.
Pariwisata berkelanjutan di pegunungan dinilai menjadi cara untuk melestarikan warisan alam, budaya dan spiritual, mempromosikan kerajinan lokal dan produk bernilai tinggi, juga merayakan banyak praktik tradisional.
Bagaimana sejarah Hari Gunung Internasional bisa ditetapkan?
Baca Juga: Nenek 80 Tahun Ini Panen Pujian, Cuma Butuh Waktu 2 Jam untuk Mendaki Gunung
Sejarah Hari Gunung Internasional dapat ditelusuri kembali ke tahun 1992, ketika dokumen “Mengelola Ekosistem Rapuh: Pembangunan Gunung Berkelanjutan”, diadopsi sebagai bagian dari rencana aksi Agenda 21 Konferensi Lingkungan dan Pembangunan.
PBB pertama kali mendeklarasikan Tahun Pegunungan Internasional pada 2002. Setahun kemudian, disusul dengan perayaan Hari Gunung Internasional pertama di tahun 2003.